Banyak dari kita yang mengenal PHP sebagai bahasa pemrograman yang handal dan sering digunakan untuk mengembangkan website. Namun, tidak sedikit dari kita yang mengalami masalah saat hosting website yang berbasis PHP. Ya, banyak sekali kasus di mana PHP tidak bisa berjalan dengan baik setelah di-hosting. Kenapa hal ini bisa terjadi?
Memang sangat mengganggu ketika website kita gagal berjalan dengan baik setelah di-hosting. PHP adalah bahasa pemrograman yang sangat sensitive terhadap konfigurasi dan pengaturan di server, maka tidak heran jika banyak yang mengalami kendala saat meng-host website PHP mereka. Ketika PHP tidak berjalan di server, website akan terlihat seperti halaman kosong dan tidak memiliki fungsi apa pun.
Namun, jangan khawatir! Masalah tersebut dapat diatasi jika diketahui penyebabnya. Yuk, mari kita simak bersama-sama tentang kenapa PHP tidak jalan setelah di-hosting dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang hubungan antara PHP dan hosting, serta bagaimana cara menghilangkan kendala tersebut. Jadi, terus ikuti artikel ini sampai selesai agar website PHP Anda dapat berjalan dengan normal di server hosting.
Possible PHP Version Mismatch
Saat meng-hosting website Anda dengan PHP, salah satu masalah yang paling umum ditemukan adalah PHP Version Mismatch. Hal ini terjadi ketika versi PHP yang diinstal di server Anda berbeda dengan versi yang ditawarkan oleh provider hosting Anda. Ada beberapa alasan kenapa ini bisa terjadi, seperti:
- Provider hosting Anda memiliki versi PHP yang lebih tua atau lebih baru daripada yang Anda gunakan;
- Anda mungkin telah membangun website Anda di lokal PHP versi lama dan sekarang di-hosting di server dengan versi PHP yang berbeda;
- Provider hosting Anda mungkin membatasi versi PHP yang tersedia di server mereka.
Apapun alasan ketidakcocokan versi PHP tersebut, dampaknya adalah website Anda tidak akan bekerja seperti yang diharapkan. Beberapa fitur mungkin tidak berfungsi sama sekali atau bahkan website Anda tidak dapat diakses. Jika Anda mengalami masalah seperti ini, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memastikan versi PHP yang digunakan sedang digunakan oleh server Anda.
Incorrect File Permissions
Saat meng-hosting PHP, salah satu masalah yang sering ditemui adalah ketidakmampuan sistem untuk membaca file yang sesuai. Ini terjadi ketika file-file tertentu diberikan izin yang salah. Izin yang diberikan harus sesuai dengan jenis file dan perangkat yang digunakan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan antara pengaturan izin file di environment pengembangan dengan izin yang dibutuhkan oleh environment hosting.
- Solusi pertama adalah dengan memahami jenis izin yang tepat.
- Anda harus secara jelas menunjukkan izin untuk setiap file dan folder di dalam project.
- Berikut adalah beberapa izin file umum yang digunakan pada server web:
Izin | Deskripsi |
---|---|
read | Membaca file |
write | Menulis ke file |
execute | Izin untuk menjalankan file |
delete | Izin untuk menghapus file |
Anda harus memastikan bahwa setiap file dan folder dalam project Anda diberikan izin yang benar. Anda dapat melakukan ini dengan mengeksekusi perintah chmod pada hosting Anda. Perintah ini akan mengatur izin pada file secara terpisah agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda mengalami masalah yang sama setelah hosting, maka kemungkinan besar inilah masalah yang menghambat PHP Anda.
Missing PHP extensions
Jika website Anda menggunakan framework atau platform tertentu seperti WordPress atau Laravel, maka Anda harus memastikan bahwa hosting Anda memiliki extensions PHP yang diperlukan. Jika tidak, maka website Anda tidak akan berfungsi dengan baik dan bahkan bisa error di saat diakses oleh pengunjung. Berikut adalah beberapa extensions PHP yang biasanya dibutuhkan:
- mysqli
- gd
- curl
- mbstring
- xml
Jika Anda tidak yakin apakah hosting Anda sudah memiliki extensions tersebut, Anda bisa menghubungi provider hosting Anda untuk menanyakan hal ini. Atau Anda bisa mencoba melakukan instalasi extensions tersebut sendiri menggunakan perintah SSH. Namun, pastikan untuk melakukan backup website Anda sebelum mencoba melakukan instalasi extensions.
Berikut adalah contoh perintah instalasi extensions mysqli, gd, dan curl menggunakan SSH:
Extensions | Perintah SSH |
---|---|
mysqli | sudo apt-get install php-mysqli |
gd | sudo apt-get install php-gd |
curl | sudo apt-get install php-curl |
Setelah instalasi selesai, pastikan untuk merestart server Apache atau Nginx Anda agar extensions yang baru diinstal bisa berjalan dengan baik.
Kenapa PHP Tidak Jalan Setelah di Hosting: Incomplete File Uploads
Ketika kita meng-hosting website yang dibuat menggunakan PHP, seringkali kita mengalami masalah dimana file yang di-upload oleh pengguna tidak lengkap atau tidak bisa diakses. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- Ukuran maksimum file upload yang terlalu kecil
- Waktu maksimum proses upload yang terlalu pendek
- Koneksi internet yang tidak stabil
- Kesalahan pada script PHP yang digunakan untuk memproses upload
Salah satu faktor yang sering memicu masalah ini adalah ukuran maksimum file upload yang terlalu kecil. Jika ukuran file yang di-upload oleh pengguna lebih besar dari ukuran maksimum yang diizinkan oleh server, maka proses upload akan berhenti dan file tidak akan ter-upload sepenuhnya.
Jika waktu maksimum proses upload terlalu pendek, maka proses upload akan berhenti sebelum file selesai ter-upload seluruhnya. Hal ini terjadi ketika server membatasi waktu maksimum untuk proses upload dan file yang di-upload belum selesai pada saat batas waktu tersebut habis.
Koneksi internet yang tidak stabil juga bisa menjadi penyebab masalah ini. Jika koneksi internet terputus selama proses upload berlangsung, maka file akan ter-upload hanya sebagian dan tidak lengkap.
Selain itu, kesalahan pada script PHP yang digunakan untuk memproses upload juga bisa memicu masalah ini. Misalnya saat script gagal menyimpan file atau gagal mengirimkan notifikasi ke pengguna bahwa file telah selesai di-upload.
Faktor Penyebab | Cara Mengatasi |
---|---|
Ukuran maksimum file upload yang terlalu kecil | Ubah pengaturan server agar ukuran maksimum file upload lebih besar |
Waktu maksimum proses upload yang terlalu pendek | Ubah pengaturan server agar waktu maksimum proses upload lebih panjang |
Koneksi internet yang tidak stabil | Pastikan koneksi internet stabil selama proses upload berlangsung |
Kesalahan pada script PHP yang digunakan untuk memproses upload | Periksa script PHP dan pastikan tidak ada kesalahan |
Jika Anda mengalami masalah ini, pastikan untuk mengecek faktor-faktor tersebut dan mencari cara mengatasinya. Dengan cara ini, pengguna website Anda akan bisa melakukan upload file secara lengkap dan tidak ada lagi file-upload yang tidak lengkap.
PHP configuration errors
Ketika seorang pengguna meng-hosting website mereka dan mencoba menjalankan skrip PHP, mereka dapat mengalami masalah dengan konfigurasi PHP. Saat ini, kita akan membahas beberapa kesalahan konfigurasi umum yang dapat membuat PHP tidak berjalan setelah di hosting.
Kesalahan Konfigurasi PHP Umum
- File php.ini tidak ditemukan atau tidak dalam direktori yang benar: Saat meng-hosting website, penting untuk memiliki file konfigurasi PHP yang benar pada server. Jika file php.ini tidak ditemukan pada server, PHP mungkin tidak akan berjalan dengan benar.
- Konfigurasi display_errors atau error_reporting salah: Jika pengaturan ini tidak diatur dengan benar, server hosting Anda mungkin tidak menampilkan pesan kesalahan PHP.
- Ekstensi PHP tidak diaktifkan: Beberapa ekstensi PHP diperlukan untuk menjalankan beberapa skrip PHP. Pastikan bahwa ekstensi yang diperlukan diaktifkan pada server hosting Anda.
Kesalahan Konfigurasi PHP yang Umum Lainnya
Terkadang, masalah konfigurasi PHP dapat lebih rumit. Berikut ini beberapa kesalahan konfigurasi PHP yang umum:
- Perubahan sintaks PHP: Beberapa pembaruan PHP mengubah sintaks atau fungsi yang dapat membuat skrip PHP tidak berjalan dengan benar. Pastikan anda mengetahui versi PHP yang ada di server hosting dan sesuaikan kode anda ke versi PHP tersebut.
- Memori terbatas: Jika server hosting Anda membatasi memori yang dapat digunakan oleh skrip PHP, program Anda mungkin tidak berjalan dengan efektif.
- Perizinan yang salah pada file PHP: Jika file PHP di-hosting dengan izin yang salah, server Anda mungkin tidak dapat menjalankan file tersebut.
Tabel Kesalahan Konfigurasi PHP
Kesalahan Konfigurasi | Deskripsi |
---|---|
File php.ini tidak ditemukan | File konfigurasi PHP harus ada dan benar |
display_errors atau error_reporting salah | Perlu diatur dengan benar untuk menampilkan pesan kesalahan PHP |
Ekstensi PHP tidak diaktifkan | Beberapa ekstensi penting untuk menjalankan skrip PHP |
Perubahan sintaks PHP | Pembaruan PHP dapat mengubah fungsi dan sintaks |
Memori terbatas | Server hosting mungkin membatasi jumlah memori yang dapat digunakan oleh skrip PHP |
Perizinan file PHP salah | Izin file harus diatur dengan benar agar server dapat menjalankan skrip PHP |
Jika Anda mengalami masalah dengan PHP setelah hosting, periksa kesalahan konfigurasi ini untuk membantu menentukan solusinya. Sebagian besar masalah dengan PHP setelah hosting berasal dari kesalahan konfigurasi.
Corrupted .htaccess file
File .htaccess adalah file konfigurasi server yang penting, dan jika rusak, efeknya bisa besar pada situs web Anda. File .htaccess terletak di root direktori situs web Anda dan mengontrol banyak aspek dari fungsionalitas situs web Anda.
Ketika file .htaccess dari situs web rusak, PHP mungkin tidak berjalan seperti yang diharapkan. Beberapa alasan mengapa file .htaccess Anda bisa rusak, di antaranya:
- File .htaccess dirusak karena kesalahan saat memperbarui atau mengedit
- Kesalahan saat mengupload file .htaccess ke server Anda
- Virus atau malware pada server Anda yang merusak file .htaccess
Jika file .htaccess rusak, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat salinan file .htaccess tersebut dan menghapus yang berkaitan dengan situs web Anda. Kemudian, perbaiki file yang rusak atau gantikan dengan file backup terbaru.
Langkah-langkah untuk memperbaiki file .htaccess yang rusak: |
---|
1. Buat salinan file .htaccess yang rusak untuk backup |
2. Hapus file .htaccess yang rusak |
3. Buat file .htaccess baru dengan notepad atau aplikasi teks lainnya |
4. Salin dan tempel kode .htaccess yang sesuai dengan kebutuhan situs web Anda |
5. Upload file .htaccess yang baru ke server Anda |
6. Berikan izin akses untuk file .htaccess tersebut |
Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat memperbaiki file .htaccess yang rusak dan dapat membuat situs web Anda berjalan dengan lancar kembali.
Syntax errors in PHP code
Saat mengembangkan sebuah website, seringkali kita mengalami kesalahan dalam penempatan kode PHP yang membuat website tidak berjalan dengan baik. Ada beberapa jenis kesalahan dalam penulisan kode PHP, sebagai berikut:
- Missing semicolon: Kesalahan penulisan yang paling umum dalam PHP adalah penggunaan semicolon yang kurang atau tidak dipakai sama sekali dalam bagian akhir setiap baris kode. Contohnya:
$variable = "Hello world"
, seharusnya$variable = "Hello world";
- Missing brackets: Kesalahan lainnya adalah tidak menggunakan kurung kurawal dengan benar, terutama dalam penggunaan struktur kontrol seperti if-else dan while. Contohnya:
if ($variable = "Hello world") echo "Greetings";
, seharusnyaif ($variable == "Hello world") { echo "Greetings"; }
- Undefined variable: Kesalahan ini terjadi ketika kita menggunakan variabel yang belum didefinisikan sebelumnya. Contohnya:
echo $myvariable;
, seharusnya$myvariable = "Hello"; echo $myvariable;
- Function errors: Kesalahan dapat terjadi saat kita menggunakan fungsi yang tidak tersedia atau tidak didefinisikan sebelumnya. Contohnya:
echo date("Y/m/d");
, seharusnyaecho date("Y-m-d");
- Unexpected characters: Kesalahan ini terjadi ketika kita menggunakan karakter yang tidak diizinkan oleh PHP atau saat kita mencampurkan kode PHP dengan HTML. Contohnya:
, seharusnyaHeading
<?php echo "Hello world"; ?>
<h1>Heading</h1><?php echo "Hello world"; ?>
Debugging syntax errors
Untuk menemukan kesalahan dalam kode PHP, kita dapat menggunakan beberapa alat seperti editor teks, debugger, dan log error PHP. Kebanyakan editor teks modern akan menunjukkan kesalahan sintaks pada waktu pengetikan kode. Debugger seperti Xdebug dapat mengidentifikasi lokasi kesalahan dengan memproses kode PHP secara terperinci, sedangkan log error PHP akan mencatat kesalahan pada file log yang dapat kita periksa.
Conclusion
Dalam mengembangkan sebuah website dengan PHP, kesalahan sintaks dapat terjadi kapan saja dan menyebabkan website tidak berjalan dengan baik. Namun, dengan menggunakan alat debugging yang tepat dan memahami jenis kesalahan yang umum, kita dapat dengan mudah menemukan dan memperbaiki kesalahan tersebut.
Kesalahan | Penjelasan |
---|---|
Missing semicolon | Kesalahan dalam penggunaan semicolon dalam bagian akhir setiap baris kode. |
Missing brackets | Kesalahan dalam penggunaan kurung kurawal dengan benar, terutama dalam penggunaan struktur kontrol seperti if-else dan while. |
Undefined variable | Kesalahan ini terjadi ketika kita menggunakan variabel yang belum didefinisikan sebelumnya. |
Function errors | Kesalahan dapat terjadi saat kita menggunakan fungsi yang tidak tersedia atau tidak didefinisikan sebelumnya. |
Unexpected characters | Kesalahan ini terjadi ketika kita menggunakan karakter yang tidak diizinkan oleh PHP atau saat kita mencampurkan kode PHP dengan HTML. |
Tabel: Jenis-jenis kesalahan sintaks dalam PHP.
Kenapa PHP Tidak Jalan Setelah Di-Hosting: Penyebab Koneksi Database Tidak Tepat
Koneksi database merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu situs web. Apabila koneksi tersebut tidak tepat, maka situs web yang dibuat dengan PHP akan sulit untuk berjalan dengan lancar. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa PHP tidak jalan setelah di-hosting.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan koneksi database pada aplikasi PHP:
- Detail koneksi tidak diberikan dengan benar: Dalam pengembangan PHP, terdapat file koneksi yang biasanya berisi informasi detail seperti username dan password untuk mengakses database. Apabila detail tersebut tidak diberikan dengan benar, maka koneksi database tidak akan terjadi dan PHP tidak akan berjalan. Pastikan bahwa semua detail koneksi diberikan dengan benar untuk menghindari kesalahan ini.
- Konfigurasi server yang salah: Server yang digunakan dalam pengembangan PHP harus dikonfigurasi dengan benar agar dapat berfungsi dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi konfigurasi ini adalah jenis database yang digunakan. Pastikan bahwa server diatur dengan konfigurasi database yang tepat
- Tidak ada izin akses: Akses data pada database hanya diberikan kepada pengguna yang mempunyai hak akses yang cukup. Pastikan bahwa izin akses yang memadai telah diberikan pada pengguna PHP sehingga koneksi database dapat terjadi dengan lancar.
Untuk mengatasi masalah koneksi database pada PHP, perhatikan beberapa langkah berikut:
- Periksa kembali file konfigurasi koneksi database, pastikan semua rincian yang dibutuhkan seperti username, password, server, dan nama database sudah diatur dengan benar.
- Cek apakah konfigurasi server telah benar. Pastikan bahwa database server berada dalam keadaan aktif dan berjalan dengan baik.
- Periksa izin akses. Pastikan izin akses yang diperlukan telah diberikan kepada pengguna PHP.
Berikut ini adalah contoh file konfigurasi koneksi database yang benar:
Server | Database | Username | Password |
---|---|---|---|
localhost | blog | root | password |
Salah satu solusi sederhana untuk memastikan bahwa masalah koneksi database tidak terulang adalah dengan menggunakan kelas koneksi buatan sendiri yang dapat dimasukkan dalam kode PHP.
Dalam pengembangan aplikasi web PHP, masalah koneksi database dapat menjadi hal yang sangat menjengkelkan. Namun, dengan mengikuti langkah-langkah pemeriksaan yang benar, masalah tersebut dapat diatasi dengan cepat dan mudah sehingga aplikasi PHP dapat berjalan dengan baik.
Security software blocking PHP execution
Hosting dengan keamanan yang tinggi memiliki fitur keamanan software yang berbeda-beda untuk melindungi website dari serangan malware dan hacker. Salah satu fitur keamanan tersebut adalah pemblokiran eksekusi PHP secara default. Fitur ini diimplementasikan untuk mencegah serangan code injection pada website. Namun, aturan tersebut dapat menyebabkan masalah ketika website menggunakan script PHP yang dijalankan pada server. Hal ini dapat menyebabkan script PHP pada website tidak berfungsi dengan baik atau bahkan tidak berjalan sama sekali.
Jika Anda mengalami masalah ini, maka solusinya adalah dengan mendisabilitasi fitur pemblokiran eksekusi PHP pada server hosting. Beberapa web hosting provider menyediakan opsi untuk melakukannya melalui panel hosting.
Cara mengatasi pemblokiran eksekusi PHP
- Cek apakah pemblokiran eksekusi PHP diaktifkan pada hosting Anda.
- Jika iya, coba untuk menonaktifkannya melalui panel hosting. Jangan lupa backup website Anda sebelum melakukan perubahan.
- Jika langkah kedua tidak berhasil, cobalah untuk menghubungi tim dukungan teknis hosting Anda dan jelaskan masalah tersebut.
Transparansi keamanan hosting
Sebelum memilih hosting, pastikan Anda memahami bagaimana sistem keamanannya bekerja. Hosting yang baik seharusnya transparan dalam menjelaskan fitur keamanan yang mereka sediakan. Pahami juga fitur yang diaktifkan secara default dan risikonya untuk website Anda. Dengan memilih hosting yang tepat dan memahami fitur keamanannya, Anda bisa mencegah kejadian pemblokiran eksekusi PHP ataupun serangan lainnya pada website Anda.
Contoh pemblokiran eksekusi PHP pada server
Nama keamanan | Deskripsi |
ModSecurity | ModSecurity adalah firewall aplikasi open-source yang dapat melindungi website dari berbagai serangan. Namun, beberapa aturan default yang dikonfigurasi dapat memblokir eksekusi PHP pada server. |
Cloudflare | Cloudflare adalah layanan CDN (Content Delivery Network) yang dapat membantu melindungi website dari DDoS dan serangan web lainnya. Namun, beberapa pengaturan pada Cloudflare dapat memblokir eksekusi PHP pada server. |
Ringkasnya, penyedia hosting dengan keamanan yang kuat bisa memblokir PHP untuk melindungi website dari berbagai serangan, namun ini bisa menimbulkan masalah dalam ketidaksiapan eksekusi PHP yang mempengaruhi fungsionalitas website Anda. Jadi, penting untuk mengetahui dan memahami fitur keamanan hosting Anda untuk menghitung risiko yang mempengaruhi kinerja website Anda.
Server-side PHP errors not displaying on the client side
Saat mengembangkan situs web dengan PHP, mungkin terjadi bahwa kode yang berfungsi dengan baik saat di-hosting di server lokal Anda tiba-tiba berhenti berfungsi ketika di-hosting di server yang berbeda. Anehnya, tidak ada pesan kesalahan yang ditampilkan pada sisi klien. Ini disebut sebagai masalah server-side PHP error tidak tampil di sisi klien.
Ketika kesalahan terjadi di sisi server, server memiliki kemampuan untuk menampilkan pesan kesalahan secara default. Jika Anda tidak mengonfigurasi server untuk mengeluarkan pesan kesalahan, maka kesalahan PHP tidak akan ditampilkan.
- Koneksi internet
- Koneksi php ke database
- File PHP yang hilang atau rusak
Untuk menampilkan pesan kesalahan PHP, Anda perlu mengonfigurasi file php.ini. Secara default, pesan kesalahan dinonaktifkan di server karena alasan keamanan. Ada tiga baris kode yang diperlukan untuk memberi tahu server, untuk menampilkan pesan kesalahan, dan di mana untuk menyimpan file log.
Berikut adalah tiga baris kode yang diperlukan:
Kode | Penjelasan |
---|---|
display_errors = On | Untuk menampilkan pesan kesalahan pada layar. (On = NYALA, Off = MATI) |
error_reporting = E_ALL | Mendefinisikan tingkat kesalahan untuk dilaporkan pada server. (E_ALL = Semua kesalahan) |
log_errors = On | untuk menyimpan pesan kesalahan di dalam file log. (On = NYALA, Off = MATI) |
Jika ingin menyimpan file log ke lokasi tertentu, itu dapat dilakukan dengan menambahkan baris kode di bawah:
error_log = /lokasi_dir/file_error.log
Dengan mengonfigurasi kode tersebut pada file php.ini, kesalahan pada server-side PHP akan muncul pada sisi klien, sehingga memudahkan Anda untuk menemukan dan memperbaiki masalah yang ada.
FAQs Kenapa PHP Tidak Jalan Setelah di Hosting
1. Apa yang dimaksud dengan PHP?
PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat website dinamis dengan kemampuan untuk mengakses database.
2. Apa yang menyebabkan PHP tidak berjalan di hosting?
Beberapa faktor bisa menjadi penyebab PHP tidak berjalan di hosting, seperti kesalahan konfigurasi server, file PHP yang rusak, atau penggunaan versi PHP yang tidak kompatibel dengan server.
3. Bagaimana cara memastikan server mendukung PHP?
Cara yang paling mudah adalah dengan memeriksa panel kontrol hosting, biasanya terdapat opsi untuk mengecek versi PHP dan pengaturan lain yang berkaitan dengan PHP.
4. Bagaimana cara memperbaiki file PHP yang rusak?
File PHP yang rusak bisa diperbaiki dengan menggunakan software editor seperti Notepad++ atau Sublime Text untuk memperbaiki syntax error.
5. Apa yang harus dilakukan jika PHP tetap tidak berjalan setelah konfigurasi?
Jika PHP tetap tidak berjalan setelah konfigurasi, maka perlu dilakukan troubleshooting untuk mencari penyebabnya, seperti memeriksa file error log, memastikan ekstensi PHP yang dibutuhkan terinstall dengan benar, atau menghubungi support hosting.
6. Bagaimana cara meng-upgrade versi PHP di hosting?
Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan opsi upgrade PHP yang tersedia di panel kontrol hosting atau dengan menghubungi support hosting untuk meminta bantuan.
7. Apa yang harus dilakukan agar PHP berjalan lebih cepat di hosting?
Beberapa cara yang dapat dilakukan agar PHP berjalan lebih cepat di hosting adalah dengan menggunakan opcache atau memperbarui versi PHP ke yang lebih baru.
Selamat Mencoba!
Semoga jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas bisa membantu Anda memperbaiki masalah PHP yang tidak berjalan di hosting. Jika masih ada pertanyaan atau masalah lain seputar web hosting, jangan ragu untuk menghubungi support hosting Anda. Terima kasih telah membaca dan kunjungi kami lagi untuk artikel-artikel menarik lainnya seputar dunia web hosting.