Bagaimana Cara Mengarahkan Domain dari Luar ke Hosting Sendiri dengan Mudah

Jika Anda ingin memiliki sebuah website sendiri, maka salah satu langkah yang harus dilakukan adalah dengan mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri. Ini adalah proses penting agar website Anda bisa dikenal oleh publik dan mudah diakses. Namun, bagi pemula, hal ini mungkin terdengar sangat sulit dan membingungkan.

Namun, sebenarnya mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri tidaklah sesulit yang dibayangkan. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang bagaimana cara mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri, dengan langkah-langkah yang mudah dipahami bahkan oleh pemula sekalipun.

Jadi, jika Anda ingin memiliki website sendiri dan ingin mempelajari cara mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri, simak terus artikel ini. Kami akan membahas secara detail dan terperinci bagaimana caranya sehingga Anda bisa membuat website Anda menjadi lebih profesional dan mudah diakses oleh pengguna.

Understanding Domain Registrar and Web Hosting

Sebelum memulai mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri, ada beberapa hal yang perlu dipahami terlebih dahulu. Pertama-tama, kita perlu memahami apa itu domain registrar dan web hosting.

Domain registrar adalah perusahaan yang memungkinkan kita untuk mendaftarkan nama domain. Mereka bertugas memastikan bahwa nama domain yang didaftarkan tidak sama dengan nama domain yang sudah diambil oleh orang lain. Setelah nama domain berhasil didaftarkan, kita mendapatkan akses ke kontrol panel yang bisa digunakan untuk mengarahkan domain ke web hosting.

Web hosting adalah tempat untuk menyimpan semua data website seperti file, gambar, dan konten lainnya. Saat sebuah website diakses oleh pengguna, website tersebut akan disajikan oleh web hosting. Web hosting juga bertanggung jawab untuk menjaga website tetap online dan dapat diakses kapan saja oleh pengguna.

Checking Availability and Buying a Domain

Sebelum mengarahkan sebuah domain ke hosting sendiri, hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa ketersediaan nama domain yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan melalui layanan penyedia domain seperti GoDaddy, Hostinger, atau Niagahoster. Selain itu, ada juga beberapa website yang menyediakan fitur untuk memeriksa ketersediaan nama domain secara gratis.

  • Saat memilih nama domain, pastikan nama tersebut singkat, mudah diingat, dan relevan dengan bisnis Anda.
  • Jangan menggunakan kata-kata kunci sederhana atau terlalu umum karena nama domain semacam itu pada umumnya telah diambil oleh banyak orang.
  • Pastikan untuk memeriksa nama domain yang diinginkan dengan ekstensi yang berbeda seperti .com, .co.id, .net, dan lain sebagainya.

Setelah menemukan nama domain yang cocok, langkah selanjutnya adalah membelinya. Ada beberapa opsi untuk membeli domain, di antaranya:

  • Membeli dari penyedia domain: membeli nama domain melalui penyedia domain terpercaya seperti GoDaddy, Hostinger, atau Niagahoster. Saat membeli melalui penyedia domain, pastikan domain yang dibeli memiliki akses penuh ke pengaturan DNS (Domain Name System).
  • Membeli dari pihak ketiga: membeli nama domain dari orang yang telah membelinya sebelumnya. Namun, ada risiko tertentu seperti keamanan dan legalitas karena penjual mungkin tidak memiliki hak sepenuhnya untuk menjual domain.
  • Membeli melalui lelang domain: membeli nama domain melalui lelang domain yang diselenggarakan oleh beberapa penyedia domain. Hal ini dapat menjadi opsi yang baik jika nama domain yang Anda inginkan tidak tersedia.

Setelah membeli domain, langkah selanjutnya adalah mengarahkan domain ke hosting sendiri. Hal ini dapat dilakukan melalui pengaturan DNS. Untuk panduan lebih lanjut tentang mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri, ada banyak tutorial dan artikel panduan yang tersedia di internet.

Keuntungan membeli domain dari penyedia resmi Keuntungan membeli domain dari pihak ketiga Keuntungan membeli domain melalui lelang domain
Memiliki akses penuh ke pengaturan DNS Harga yang lebih murah Pilihan yang lebih banyak
Keamanan dan legalitas dijamin Dapat membeli nama domain yang mungkin tidak tersedia di penyedia resmi Potensi untuk membeli nama domain dengan harga yang lebih murah dari harga pasar

Jadi, pastikan untuk memilih nama domain yang tepat, dan membelinya dari sumber terpercaya dengan harga yang wajar. Semoga artikel ini membantu Anda dalam memulai bisnis online Anda!

Memilih Penyedia Web Hosting

Bagi Anda yang ingin memiliki website, hosting adalah salah satu elemen terpenting yang harus dipilih dengan teliti. Hosting adalah tempat di mana website Anda akan ditempatkan dan dapat diakses oleh pengunjung. Ada begitu banyak penyedia hosting di luar sana dan memilih yang terbaik dapat menjadi tugas yang menantang. Berikut adalah beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan saat memilih penyedia web hosting yang tepat:

  • Budget: Penting untuk menentukan anggaran Anda terlebih dahulu. Ada banyak pilihan hosting di pasar, masing-masing menawarkan harga yang berbeda. Pastikan untuk membandingkan harga dan fitur yang ditawarkan oleh penyedia hosting sebelum membuat keputusan.
  • Keandalan: Bagaimana performa hosting? Apakah uptime-nya baik dan website Anda mudah diakses? Ada beberapa situs web yang dapat membantu Anda memeriksa uptime penyedia hosting. Pastikan untuk memilih penyedia hosting yang andal agar website Anda dapat diakses 24/7.
  • Fitur: Apa saja fitur yang ditawarkan oleh penyedia hosting? Apakah mereka menyediakan kontrol panel yang mudah digunakan, instalasi CMS (WordPress, Joomla, dll), SSL, backup, dan sebagainya? Pastikan Anda memilih penyedia hosting yang menawarkan fitur yang sesuai dengan kebutuhan website Anda.

Tingkat Layanan

Bagi banyak orang yang baru memulai website mereka, layanan pelanggan dan dukungan teknis seringkali jauh lebih penting daripada biaya. Ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda pertimbangkan tentang tingkat layanan yang ditawarkan oleh penyedia hosting:

  • Layanan Pelanggan: Apakah penyedia hosting menawarkan layanan pelanggan 24/7? Apakah mereka menyediakan dukungan telepon, chat, email atau tiket? Pastikan untuk memilih penyedia hosting yang menyediakan layanan yang dapat diandalkan.
  • Tingkat Dukungan Teknis: Apakah penyedia hosting menawarkan dukungan teknis tingkat satu? Apakah mereka memiliki tim ahli untuk membantu Anda mengatasi masalah teknis? Pastikan untuk mengetahui tingkat dukungan teknis penyedia hosting sebelum memilih.
  • Kebijakan Pengembalian Uang: Apakah penyedia hosting menawarkan garansi uang kembali? Jika demikian, berapa lama garansi itu berlaku? Ini dapat membantu Anda menghindari pembelian yang tidak diinginkan dan memastikan bahwa Anda kepuasan pelanggan diutamakan.

Bandwidth dan Ruang Penyimpanan

Perhatikan juga tentang bandwidth dan ruang penyimpanan yang ditawarkan oleh penyedia hosting:

Bandwidth merujuk pada seberapa banyak data yang dapat ditransfer dalam unit waktu tertentu. Ruang penyimpanan, di sisi lain, mengacu pada seberapa banyak tempat penyimpanan yang tersedia untuk website Anda. Tergantung pada jenis situs web yang Anda bangun, Anda mungkin perlu bandwidth dan ruang penyimpanan yang lebih besar. Pastikan untuk mempertimbangkan kebutuhan Anda sebelum memilih penyedia hosting.

Penyedi Web Hosting Bandwidth Ruang Penyimpanan
Hostinger 100 GB+ 10 GB+
SiteGround Tidak Terbatas 10 GB+
Bluehost Tidak Terbatas 50 GB+

Pilihlah penyedia hosting yang menawarkan bandwidth dan ruang penyimpanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Domain Nameserver Setup

Apabila Anda ingin mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah melakukan pengaturan nameserver pada domain tersebut. Nameserver adalah server yang akan menjadi penghubung antara nama domain dengan alamat IP hosting yang Anda gunakan. Berikut ini adalah cara melakukan pengaturan nameserver pada domain:

1. Cari Informasi Nameserver

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari informasi nameserver yang akan dibutuhkan. Biasanya, informasi ini dapat ditemukan di email konfirmasi pembelian domain atau di akun hosting yang Anda gunakan. Informasi yang dibutuhkan adalah dua buah alamat IP yang merupakan alamat nameserver dari hosting Anda.

2. Masuk ke Akun Domain

Selanjutnya, login ke akun domain Anda dan cari menu pengaturan nameserver. Pilih opsi untuk mengatur nameserver secara manual atau custom. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk masukkan alamat IP nameserver hosting yang Anda gunakan.

3. Masukkan Alamat IP Nameserver

Setelah menemukan opsi untuk mengatur nameserver secara manual, masukkan alamat IP nameserver yang telah Anda dapatkan pada langkah pertama. Pastikan untuk menyimpan pengaturan yang telah dilakukan.

4. Tunggu Proses Propagasi

Setelah melakukan pengaturan nameserver, tunggu beberapa jam hingga satu hari untuk proses propagasi selesai. Proses propagasi merupakan proses di mana informasi pengaturan nameserver yang baru akan disebarluaskan ke seluruh server di seluruh dunia sehingga domain dapat dikaitkan dengan hosting Anda.

Dengan melakukan pengaturan nameserver yang tepat, Anda akan dapat mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri dengan mudah dan tanpa ribet.

Accessing cPanel and Nameservers

Jika Anda ingin mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri, pertama-tama Anda memerlukan akses cPanel dan nameserver. Mari kita bahas keduanya secara terpisah.

CPanel adalah platform kontrol web yang memungkinkan Anda untuk mengelola aspek-aspek penting dari hosting situs web, seperti email, file, database, dan banyak lagi. Anda dapat mengakses cPanel dari account hosting Anda.

  • Masuk ke akun hosting Anda
  • Pilih ikon cPanel dari dashboard utama
  • Akan muncul menu cPanel yang memberikan akses ke semua fitur hosting Anda

Selanjutnya, Anda perlu mempelajari cara mengelola nameserver Anda. Nameserver adalah server tertentu yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP. Ini memungkinkan situs web Anda ditemukan di internet.

  • Anda biasanya akan diberikan dua nameserver oleh penyedia hosting Anda
  • Masuk ke akun domain Anda
  • Pilih opsi untuk mengubah nameserver
  • Masukkan informasi nameserver baru dengan mengikuti instruksi dari penyedia hosting Anda

Sederhana bukan? Sekarang Anda sudah siap untuk mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri!

Note: Pastikan Anda mengikuti petunjuk yang diberikan oleh penyedia hosting Anda dengan hati-hati untuk menghindari masalah.

Berikut adalah cara untuk mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri dengan mengubah nameserver:

Langkah-langkah Keterangan
1 Daftar untuk akun hosting
2 Periksa dua nameserver yang diberikan oleh penyedia hosting Anda
3 Masuk ke akun domain Anda
4 Pilih opsi untuk mengubah nameserver
5 Masukkan informasi nameserver baru yang telah Anda terima dari penyedia hosting
6 Simpan pengaturan dan tunggu beberapa saat agar perubahan berlaku
7 Uji situs web Anda untuk memastikan bahwa itu diarahkan ke hosting sendiri

Ikuti langkah-langkah ini dengan hati-hati dan dengan sedikit usaha, Anda akan dapat mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri dalam waktu yang singkat.

Configuring DNS Settings

Bagaimana cara mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri?

Jika Anda ingin mengarahkan domain yang dibeli dari provider domain lain ke hosting sendiri, Anda harus menyesuaikan DNS (Domain Name System) pada domain tersebut. DNS adalah sistem yang menghubungkan nama domain dengan alamat IP server hosting.

  • Pertama-tama, masuk ke akun domain pada provider domain yang Anda gunakan.
  • Cari bagian pengaturan DNS (biasanya disebut DNS Management atau Advanced Settings).
  • Buat record DNS baru dengan tipe A atau CNAME (dalam beberapa kasus, Anda mungkin juga perlu menciptakan record MX untuk email).
  • Isi nilai record dengan alamat IP hosting Anda (untuk record tipe A) atau nama domain hosting Anda (untuk record tipe CNAME).
  • Simpan pengaturan DNS Anda.
  • Anda mungkin harus menunggu beberapa saat hingga pengaturan DNS tersebut tersedia di seluruh server DNS di seluruh dunia.

Setelah pengaturan DNS telah stabil, Anda dapat memeriksa apakah domain tersebut telah diarahkan ke hosting Anda dengan menavigasi ke domain tersebut melalui browser web atau menggunakan perintah ping dari command prompt.

Berikut ini adalah contoh pengaturan DNS untuk mengarahkan domain ke hosting sendiri:

Tipe Record Nama Nilai
A example.com 192.168.1.1
CNAME www.example.com example.com

Dalam contoh ini, record A menunjukkan bahwa domain example.com telah diarahkan ke alamat IP 192.168.1.1. Record CNAME menunjukkan bahwa subdomain www.example.com telah diarahkan ke domain utama example.com.

Pengaturan Akun Email

Saat mengarahkan domain ke hosting sendiri, salah satu hal penting yang harus dipikirkan adalah pengaturan akun email. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengirim dan menerima email dengan nama domain yang kita miliki.

  • Pilih layanan email hosting

    Pertama-tama, kita harus memilih layanan email hosting yang terbaik sesuai dengan kebutuhan kita. Beberapa pilihan yang bisa dipilih adalah G Suite, Zoho Mail, dan Microsoft Office 365.

  • Atur DNS record

    Setelah memilih layanan email hosting, langkah selanjutnya adalah mengatur DNS record pada hosting agar email bisa dikonfigurasi dengan benar. Biasanya, layanan email hosting akan memberikan petunjuk pengaturan DNS record yang perlu diikuti.

  • Buat akun email

    Setelah mengatur DNS record, kita bisa membuat akun email menggunakan nama domain yang kita miliki. Caranya mudah, hanya dengan mengakses layanan email hosting yang telah dipilih, lalu mengikuti instruksi yang diberikan.

Selain kemudahan dalam mengirim dan menerima email dengan nama domain yang kita miliki, pengaturan akun email juga dapat memberikan kesan profesional dalam berkomunikasi dengan klien atau pengguna website kita. Oleh karena itu, jangan lupa melakukan pengaturan akun email dengan benar saat mengarahkan domain ke hosting sendiri.

Berikut adalah contoh pengaturan DNS record untuk G Suite:

Tipe Record Nama Host Teks Record
MX @ ASPMX.L.GOOGLE.COM
MX @ ALT1.ASPMX.L.GOOGLE.COM
MX @ ALT2.ASPMX.L.GOOGLE.COM
MX @ ALT3.ASPMX.L.GOOGLE.COM
MX @ ALT4.ASPMX.L.GOOGLE.COM
TXT @ v=spf1 include:_spf.google.com ~all
CNAME mail ghs.googlehosted.com

Uploading Website Files and Content Management Systems

Apabila sudah mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri, langkah selanjutnya adalah mengunggah (upload) file website ke hosting. Ada beberapa cara untuk melakukannya, antara lain menggunakan FTP (File Transfer Protocol), cPanel File Manager, atau melalui SSH (Secure Shell) jika kita telah memiliki hak akses root pada server.

Selain itu, juga penting untuk memilih dan mengatur Content Management System (CMS) yang akan digunakan. CMS adalah sistem yang memudahkan kita dalam membuat, mengedit, dan mengelola konten website, seperti tulisan, gambar, video, dan lain-lain. Beberapa CMS yang populer di Indonesia adalah WordPress, Joomla, dan Drupal.

Memilih CMS

  • WordPress: CMS yang paling populer di dunia termasuk di Indonesia. Mudah digunakan dan memiliki banyak plugin dan tema gratis maupun berbayar. Cocok untuk website blog, toko online, dan berbagai jenis website lainnya.
  • Joomla: CMS yang juga populer dan cocok untuk website yang lebih kompleks seperti portal berita atau website sekolah. Tidak sepopuler WordPress namun memiliki lebih banyak fitur bawaan.
  • Drupal: CMS yang paling powerful namun juga paling kompleks dari ketiga CMS ini. Cocok untuk website yang membutuhkan keamanan dan performa tinggi, seperti pemerintahan atau perusahaan besar.

Mengatur CMS

Setelah memilih CMS yang tepat, perlu juga mengatur beberapa hal agar website kita terlihat lebih profesional dan user-friendly. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Mengatur theme atau template: Memilih tampilan website yang sesuai dengan tema atau mood yang diinginkan. Ada banyak theme yang tersedia secara gratis atau berbayar.
  • Mengatur plugin atau extension: Menambahkan fitur-fitur tambahan seperti formulir kontak, galeri foto, atau bahkan toko online.
  • Membuat halaman dan posting: Membuat halaman seperti about us, contact us, dan posting terkait topik atau niche kita.
  • Menambahkan widget: Menambahkan widget seperti social media sharing atau penghitung jumlah pengunjung.

Kelebihan dan Kekurangan CMS

Meskipun CMS memudahkan kita dalam mengelola website, tapi juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan CMS antara lain:

  • User-friendly: Meskipun tidak memiliki kemampuan coding, tetapi kita bisa membuat website dengan CMS karena penggunaannya yang mudah.
  • Banyak plugin dan tema: Kita bisa memilih plugin dan tema yang cocok dengan website kita karena jumlahnya yang sangat banyak.
  • Mudah diubah tampilannya: Melalui CMS kita bisa memodifikasi tampilan website dengan mudah tanpa harus mengubah kode HTML atau CSS.

Sedangkan beberapa kekurangan CMS antara lain:

  • Terlalu banyak fitur: Kadang-kadang fitur-fitur yang tidak diperlukan akan memperlambat website karena mengkonsumsi resource yang banyak.
  • Rentan terhadap serangan: CMS yang populer seperti WordPress lebih rentan terhadap serangan malware atau hacking.
  • Terlalu banyak plugin: Terlalu banyak plugin akan memperlambat website karena harus memproses semua plugin yang terpasang.

Oleh karena itu, pilihlah CMS yang tepat dan gunakan plugin atau tema yang wajib saja agar website kita tidak terlalu berat dan cepat loading.

Testing and Troubleshooting Domain Forwarding

Saat sudah melakukan proses redirect domain dari luar ke hosting sendiri, Anda perlu melakukan testing dan troubleshooting untuk memastikan bahwa domain benar-benar mengarah ke hosting dengan baik dan tidak terdapat masalah yang dapat mengganggu kinerja website Anda. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan:

  • Pastikan DNS sudah benar – Sebelum melakukan testing, pastikan bahwa pengaturan DNS domain sudah benar dan sudah sesuai dengan yang diberikan oleh hosting. Jika terdapat kesalahan, maka domain tidak akan terarahkan dengan benar.
  • Gunakan alat ping – Gunakan alat ping untuk memastikan bahwa domain sudah mengarah ke hosting. Caranya adalah dengan mengirimkan permintaan ping ke domain atau IP hosting untuk melihat apakah ada respons yang diterima. Jika respons diterima, maka domain sudah benar-benar mengarah ke hosting Anda.
  • Cek error – Cek apakah ada error atau pesan kesalahan saat melakukan testing. Jika ada, maka perbaiki dengan sesegera mungkin untuk memastikan domain Anda berfungsi secara optimal.

Troubleshooting

Jika domain Anda mengalami masalah saat diarahkan ke hosting, maka Anda perlu melakukan troubleshooting untuk mencari tahu penyebab masalah dan memperbaikinya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan:

1. Cek pengaturan DNS – Salah satu penyebab masalah dapat berasal dari pengaturan DNS yang salah. Pastikan bahwa pengaturan DNS sudah benar dan sesuai dengan yang diberikan oleh hosting.

2. Cek konfigurasi server – Jika penyebab masalah bukan dari pengaturan DNS, maka kemungkinan masalah berasal dari konfigurasi server hosting Anda. Pastikan bahwa konfigurasi server sudah benar dan sesuai dengan website yang sedang dijalankan.

Possible causes of domain forwarding issues: How to troubleshoot:
Incorrect DNS settings Cek dan perbaiki pengaturan DNS domain Anda
Firewall and security settings Cek dan perbaiki konfigurasi firewall dan pengaturan keamanan di server hosting Anda
Issues with URL rewriting Cek dan perbaiki konfigurasi URL rewriting di server hosting Anda
Changes in server control panel Cek dan perbaiki pengaturan server control panel dan pastikan tidak terjadi kesalahan saat melakukan perubahan

Dengan melakukan testing dan troubleshooting dengan baik, seharusnya domain Anda dapat diarahkan ke hosting dengan sempurna dan website Anda dapat berjalan dengan baik. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari provider hosting Anda jika mengalami kesulitan dalam melakukan pengaturan domain forwarding.

Updating Domain Name Record in Domain Registrar

Setiap nama domain yang dimiliki oleh website harus dikaitkan atau diarahkan ke hosting agar website dapat diakses oleh pengguna internet. Salah satu cara untuk mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri adalah dengan meng-update domain name record di domain registrar.

Domain name record adalah informasi yang disimpan di database domain registrar untuk menunjukkan di mana alamat IP dari sebuah domain. Update domain name record memungkinkan website untuk mengarahkan pengunjung ke server hosting yang tepat.

  • Pertama-tama, login ke akun domain registrar Anda dan cari opsi untuk mengubah domain name record.
  • Pilih opsi untuk menambah atau memperbarui record A (address) untuk domain Anda.
  • Masukkan alamat IP dari server hosting Anda ke dalam kolom yang disediakan untuk record A.
  • Simpan perubahan dan tunggu beberapa jam sampai perubahan ini terjadi pada database domain registrar.

Contoh Perubahan Domain Name Record

Contoh perubahan domain name record sebagai berikut:

Jenis Record Nama Isi
A contoh-domain.com 192.0.2.1

Record A tersebut menunjukkan bahwa alamat IP 192.0.2.1 akan digunakan untuk mengarahkan pengunjung kepada website contoh-domain.com.

Jadi, dengan update domain name record di domain registrar, Anda dapat mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri dan memungkinkan website Anda dapat diakses oleh pengguna internet.

FAQs: Bagaimana Cara Mengarahkan Domain dari Luar ke Hosting Sendiri?

  • What is domain redirection?
    Domain redirection is the process of directing a domain name to a specific IP address or website.
  • What is a nameserver?
    A nameserver is a computer server that stores DNS (domain name system) records. It maintains a directory of domain names and translates them to IP addresses.
  • How do I change the nameserver of my domain?
    You can change the nameserver of your domain by logging in to your domain registrar’s website and updating the nameserver information in the domain control panel.
  • Can I redirect my domain without changing the nameserver?
    Yes, you can redirect your domain by adding a redirect record or URL forwarding in your domain control panel.
  • How do I point my domain to my hosting?
    To point your domain to your hosting, you need to update the DNS records in your domain control panel. Add an A record or CNAME record that points to your hosting IP address or domain name.
  • How long does it take for domain redirection to take effect?
    Domain redirection can take anywhere from a few minutes to 24-48 hours to take effect. It depends on the TTL (time to live) value of the DNS records and the DNS caching of the internet service providers.
  • What should I do if I encounter problems with domain redirection?
    If you encounter problems with domain redirection, you should check your DNS records, nameserver, and hosting configuration. You can also seek help from your domain registrar or hosting provider’s support team.

Terima kasih telah membaca tentang bagaimana cara mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri

Sekarang kamu sudah tahu bagaimana cara mengarahkan domain dari luar ke hosting sendiri. Jangan sungkan untuk mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas. Jika masih mengalami kesulitan atau ada pertanyaan lain, kamu bisa mencari bantuan dari provider domain atau hosting yang kamu gunakan. Terima kasih telah membaca dan jangan lupa kunjungi kembali website ini untuk mendapatkan informasi terbaru seputar teknologi.