Pengertian dan Perbedaan Antara URL dan DNS

Sudah menjadi hal yang sangat familiar bagi kita semua tentang kegunaan dan fungsi internet. Namun, tidak semua orang tahu apa itu URL dan DNS yang menjadi pondasi penting dalam dunia wide web. URL dan DNS adalah dua hal yang memungkinkan kita untuk mencapai website yang ingin kita tuju.

URL atau Uniform Resource Locator, adalah serangkaian karakter atau alamat yang menunjukkan letak atau posisi dari website di internet. URL terdiri dari tiga bagian utama yang meliputi protokol, domain, dan path. Protokol ini menentukan cara kerja website yang diinginkan, domain berisi nama dari website tersebut, dan path berisi direktori dari website tersebut.

Sementara itu, DNS atau Domain Name System adalah jembatan yang menghubungkan URL dengan alamat IP di internet. Saat kita memasukkan URL pada browser, DNS akan melakukan proses resolving atau membaca DNS cache untuk mencari alamat IP dari website yang dimaksud. Dalam dunia internet, URL dan DNS sangatlah penting. Tanpa URL dan DNS, kita tidak akan dapat melakukan browsing website apa pun di internet.

Pengertian URL (Uniform Resource Locator)

URL (Uniform Resource Locator) adalah sebuah alamat yang digunakan untuk memudahkan pengguna dalam mengakses halaman website. URL merupakan sebuah string yang terdiri dari beberapa informasi, seperti protokol, nama domain, dan path tertentu yang mengarah ke halaman website tersebut.

Untuk memudahkan pemahaman, berikut adalah contoh URL dari sebuah website:
https://www.contohwebsite.com/artikel/apa-itu-url-dan-dns

Dalam URL tersebut, “https://” adalah protokol yang digunakan untuk mengakses website tersebut. “www.contohwebsite.com” adalah nama domain dari website tersebut. Sedangkan “/artikel/apa-itu-url-dan-dns” adalah path yang mengarah ke halaman artikel tentang apa itu URL dan DNS.

Struktur URL

URL atau Uniform Resource Locator adalah serangkaian karakter yang digunakan untuk menunjukkan alamat sumber daya di internet. Struktur URL terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

  • Protocol: menunjukkan protokol yang digunakan, seperti http, https, ftp, atau smtp.
  • Hostname: menunjukkan nama domain atau alamat IP dari server yang menyimpan sumber daya.
  • Port: menunjukkan nomor port yang digunakan untuk menyambungkan protokol tersebut ke server.
  • Path: menunjukkan direktori atau file yang diinginkan.
  • Parameters: menunjukkan nilai-nilai tambahan yang diperlukan untuk membangun halaman web yang diminta.
  • Anchor: menunjukkan bagian tertentu di halaman web yang dituju.

Contoh struktur URL adalah sebagai berikut:

Protocol Hostname Path
https www.contoh.com /artikel/struktur-url

Dalam contoh di atas, protocol yang digunakan adalah https, hostname adalah www.contoh.com, dan path adalah /artikel/struktur-url. Dengan struktur URL ini, pengguna dapat dengan mudah menemukan sumber daya yang diinginkan di internet.

Fungsi URL dalam Web Browsing

URL atau Uniform Resource Locator adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi lokasi sebuah halaman web dan sumber daya online lainnya di internet. URL memainkan peran penting dalam proses web browsing dan memastikan bahwa data yang diinginkan dapat ditemukan dengan mudah oleh pengguna internet.

  • Memudahkan Identifikasi Lokasi Web
  • Menyederhanakan Pengaksesan Web
  • Mempermudah Sharing Konten Web

URL memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengidentifikasi lokasi sebuah halaman web dan sumber daya online lainnya di internet. Pengguna dapat dengan mudah menunjukkan URL kepada orang lain untuk mengakses konten yang sama atau menandai URL untuk referensi di kemudian hari. Dalam beberapa kasus, URL bahkan dapat memberi tahu pengguna tentang jenis dan format konten yang akan diakses.

URL juga mempermudah pengguna untuk mengakses halaman web dengan cepat dan mudah. Pengguna dapat dengan mudah memasukkan URL di bilah alamat browser dan langsung diarahkan ke halaman web yang diinginkan. URL memastikan bahwa pengguna dapat mencapai informasi yang mereka butuhkan dengan mudah dan dengan segera.

Selain itu, URL juga mempermudah sharing konten web. Pengguna dapat dengan mudah membagikan URL ke halaman web tertentu dengan teman-teman atau keluarga melalui email, media sosial, atau obrolan. Hal ini memungkinkan orang untuk berbagi informasi dan konten yang mereka temukan dengan cara yang mudah dan cepat.

Fungsi URL dalam Web Browsing: Penjelasan:
Menunjukkan alamat unik halaman web URL memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan menemukan halaman web tertentu
Memudahkan pengaksesan halaman web Pengguna dapat dengan mudah memasukkan URL di bilah alamat browser dan langsung diarahkan ke halaman web yang diinginkan
Memfasilitasi sharing konten web Pengguna dapat dengan mudah membagikan URL ke halaman web tertentu dengan teman-teman atau keluarga melalui email, media sosial, atau obrolan

Jenis-jenis URL

URL (Uniform Resource Locator) adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah dokumen atau sumber daya di web. URL berisi protocol, nama domain, dan path atau direktori file yang ingin diakses. Berikut jenis-jenis URL yang umum digunakan:

  • HTTP (Hypertext Transfer Protocol) – protokol yang digunakan untuk komunikasi antara web server dan web browser. URL yang menggunakan protokol HTTP dimulai dengan “http://”.
  • HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) – versi aman dari HTTP yang menggunakan enkripsi SSL / TLS (Secure Socket Layer/ Transport Layer Security). URL yang menggunakan protokol HTTPS dimulai dengan “https://”.
  • FTP (File Transfer Protocol) – protokol yang digunakan untuk mentransfer file antara dua komputer. URL yang menggunakan protokol FTP dimulai dengan “ftp://”.

Cara URL ditulis juga bisa berbeda-beda tergantung dari konteks penggunaannya. Berikut contohnya:

  • URL lengkap – mencantumkan protokol, nama domain, path, dan nama file. Contoh: https://www.contohwebsite.com/artikel/artikel-sains.pdf
  • URL domain – hanya mencantumkan nama domain tanpa path atau nama file. Contoh: www.contohwebsite.com
  • URL root – hanya mencantumkan protokol dan nama domain tanpa path atau nama file. Contoh: https://www.contohwebsite.com

Untuk mengetahui alamat IP yang terkait dengan sebuah domain, DNS (Domain Name System) digunakan. DNS mengkonversi nama domain menjadi alamat IP agar komputer dapat mengakses sumber daya di web dengan mudah. Berikut tabel yang menunjukkan alamat IP yang terkait dengan nama domain:

Nama domain Alamat IP
www.contohwebsite.com 192.168.0.1
www.google.com 216.58.194.174
www.facebook.com 185.60.216.35

Dengan mengetahui jenis-jenis URL, pembaca dapat memahami bagaimana cara sebuah halaman web dapat diakses dan bagaimana nama domain dikonversi menjadi alamat IP oleh DNS.

Pentingnya URL dalam SEO (Search Engine Optimization)

URL atau Uniform Resource Locator adalah alamat unik yang diberikan pada setiap halaman atau dokumentasi dalam suatu website. URL sangat penting dalam hal SEO, karena akan mempengaruhi peringkat website di mesin pencari seperti Google. Berikut adalah beberapa faktor penting mengenai URL dalam SEO:

  • Deskripsi Konten: URL yang jelas dan deskriptif akan membantu pengunjung dan mesin pencari memahami konten apa yang tersedia pada halaman tersebut. Misalnya, URL “www.contohwebsite.com/menu” memberi petunjuk bahwa halaman tersebut berisi daftar menu. URL yang singkat dan deskriptif juga dapat meningkatkan klik-through rate (CTR) dari hasil pencarian di mesin pencari.
  • Relevansi: URL harus relevan dengan konten yang ada pada halaman tersebut. Menggunakan kata kunci yang sesuai dan terkait pada URL dapat meningkatkan peringkat website pada mesin pencari. Misalnya, URL “www.contohwebsite.com/pakaian-muslim” akan lebih relevan untuk konten yang berisi produk pakaian muslim.
  • Keamanan: URL yang menggunakan HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) memberikan keamanan dan perlindungan data pengguna pada website. Mesin pencari mengutamakan website yang aman dan terlindungi, sehingga menggunakan URL HTTPS dapat meningkatkan peringkat website pada hasil pencarian.

Selain itu, URL yang benar-benar unik dan memiliki struktur hierarki yang jelas juga dapat memudahkan pengunjung dalam menavigasi dan memahami struktur website. Berikut adalah contoh struktur URL hierarki yang jelas pada website:

Struktur URL Deskripsi Konten
www.contohwebsite.com Homepage
www.contohwebsite.com/pakaian-muslim Daftar produk pakaian muslim
www.contohwebsite.com/pakaian-muslim/kaos Daftar produk kaos pakaian muslim
www.contohwebsite.com/pakaian-muslim/kaos/model-xyz Deskripsi produk kaos model-xyz pakaian muslim

Dengan menggunakan URL yang baik dan sesuai dengan konten website, akan membantu meningkatkan peringkat website pada mesin pencari dan meningkatkan pengalaman pengguna dalam menavigasi website. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan penggunaan URL pada website Anda.

DNS (Domain Name System) sebagai Penentu Alamat Website

DNS atau Domain Name System adalah sebuah sistem penamaan domain di internet yang membantu menghubungkan alamat IP (Internet Protocol) dengan nama domain. Dalam kata lain, DNS memungkinkan pengguna internet untuk mengetikkan alamat domain seperti google.com atau facebook.com, dan komputer secara otomatis akan menjalankan konversi alamat tersebut menjadi alamat IP yang dibutuhkan untuk mengakses website.

Tanpa DNS, pengguna internet harus mengingat alamat IP dari tiap situs web yang ingin diakses. Ini tentu saja menjadi tidak praktis, mengingat jumlah situs web yang ada di internet sangat banyak.

  • DNS menerjemahkan nama domain ke alamat IP
  • DNS membuat pengguna lebih mudah mengakses situs web
  • DNS menghubungkan pengguna dengan server web yang tepat

Sistem DNS bekerja dengan menggunakan database yang terdiri dari berbagai server DNS di seluruh dunia. Setiap server DNS memiliki informasi mengenai beberapa domain, dan jika server DNS tidak memiliki informasi mengenai domain yang diminta, ia akan menghubungi server DNS lainnya untuk mencari informasinya.

Setiap kali pengguna internet memasukkan nama domain di browser, server DNS kemudian bekerja untuk mencari alamat IP yang terkait dengan nama domain tersebut. Setelah alamat IP ditemukan, browser internet kemudian akan membuat koneksi ke alamat tersebut untuk membuka halaman web yang diminta.

DNS Settings Description
A Record Menentukan alamat IPv4 untuk sebuah domain
AAAA Record Menentukan alamat IPv6 untuk sebuah domain
CNAME Record Menentukan alias domain
MX Record Menentukan server email untuk sebuah domain

Dalam sebuah organisasi, administrator sistem bertanggung jawab untuk menyetting DNS server, sehingga karyawan dapat mengakses situs web dan layanan internet yang dibutuhkan. DNS juga dapat digunakan untuk melindungi jaringan dari serangan seperti phishing dan malware.

Fungsi DNS dalam web browsing

Saat menggunakan internet, kita sering menggunakan browser untuk mengakses situs web. Tapi tahukah kita bahwa di balik fitur browser yang mudah digunakan itu terdapat beberapa hal penting yang memungkinkan kita untuk mengakses situs web dengan cepat dan lancar. Salah satunya adalah fungsi DNS dalam web browsing.

  • Menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP
    DNS (Domain Name System) adalah sistem yang menyimpan daftar nama domain dan alamat IP komputer yang terhubung dengan internet. Ketika kita memasukkan sebuah URL (Uniform Resource Locator) atau alamat situs web pada browser, DNS akan bekerja untuk menerjemahkan nama domain yang kita ketik menjadi alamat IP seperti 192.0.2.1. Alamat IP tersebut yang nantinya akan digunakan browser untuk menghubungi server situs web yang kita ingin akses.
  • Mempercepat proses akses situs web
    Tanpa adanya DNS, kita akan kesulitan untuk mengingat alamat IP dari setiap situs web yang ingin kita kunjungi. Dengan DNS, kita hanya perlu mengingat nama domain yang kita ketik pada browser. Proses pencarian alamat IP oleh DNS pun berlangsung dengan sangat cepat sehingga kita dapat mengakses situs web dengan lebih lancar dan efisien.
  • Memperbarui informasi situs web
    DNS juga berfungsi membantu memperbarui informasi situs web. Setiap kali situs web mengalami perubahan seperti perubahan alamat IP atau nama domain, pemilik situs web dapat mengupdate informasi tersebut pada DNS. Dalam waktu tak lama, informasi tersebut akan tersedia pada sistem DNS dan dapat digunakan untuk mengakses situs web yang baru.

Contoh proses DNS dalam mengakses situs web

Untuk lebih memahami bagaimana DNS bekerja dalam web browsing, mari kita lihat contoh berikut:

Kita ingin mengakses situs web Google melalui browser:

Langkah-langkah Keterangan
1 Kita mengetikkan URL google.com pada browser
2 Browser akan mengirim permintaan DNS untuk mencari alamat IP dari google.com
3 DNS akan mencari alamat IP yang terkait dengan google.com pada basis datanya
4 DNS mengirimkan alamat IP tersebut ke browser
5 Browser menghubungi server Google dengan menggunakan alamat IP yang telah didapatkan
6 Server Google akan memberikan respons kepada browser
7 Browser menampilkan situs web dari Google pada layar kita

Dari contoh tersebut, kita dapat melihat betapa pentingnya fungsi DNS dalam memfasilitasi akses situs web.

Komponen-komponen DNS

DNS atau Domain Name System adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memetakan nama domain menjadi alamat IP. DNS terdiri dari beberapa komponen yang bekerja sama dalam menyediakan layanan DNS. Berikut adalah komponen-komponen DNS:

  • Root server
  • Top-Level Domain (TLD) server
  • Authoritative Nameserver
  • Recursive resolver
  • Zone file
  • Record Types
  • Domain Registrar
  • Dynamic DNS

Setiap komponen DNS bertugas untuk melakukan tugas tertentu dalam menjalankan layanan DNS. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing komponen:

Root server adalah server yang menjadi awal dari pencarian DNS. Root server memberikan informasi mengenai lokasi dari Top-Level Domain (TLD) server.

Top-Level Domain (TLD) server adalah server yang menyediakan informasi mengenai domain dengan ekstensi tertentu, seperti .com, .net, .org, dsb. TLD server juga memberikan informasi mengenai lokasi dari Authoritative nameserver.

Authoritative Nameserver adalah server yang menyimpan informasi mengenai domain yang berada dalam wilayahnya. Informasi tersebut meliputi nama domain, alamat IP, dan informasi lainnya.

Recursive resolver adalah komponen yang bertugas untuk mencari informasi mengenai domain di internet. Recursive resolver akan mengirimkan permintaan informasi domain ke server DNS yang ada di internet.

Zone file adalah file yang berisi informasi mengenai domain, seperti nama domain, alamat IP, dan informasi lainnya. Zone file disimpan pada server yang dilengkapi dengan layanan DNS, seperti Authoritative nameserver.

Record Types adalah tipe dari catatan yang terdapat pada DNS. Beberapa contoh tipe record adalah A record, MX record, dan CNAME record.

Domain Registrar adalah pihak yang berwenang untuk mendaftarkan nama domain dan mengelolanya.

Dynamic DNS adalah layanan yang memungkinkan pengguna untuk memperbarui alamat IP secara otomatis dalam DNS ketika terjadi perubahan alamat IP pada router.

Tipe Record Deskripsi
A record Menetapkan alamat IP yang terkait dengan nama domain
MX record Menetapkan alamat server email yang terkait dengan nama domain
CNAME record Menetapkan nama alias yang terkait dengan nama domain

Dalam menjalankan layanan DNS, keseluruhan komponen harus bekerja dengan baik untuk menyediakan layanan DNS yang efektif dan efisien bagi penggunanya.

Cara Kerja DNS

DNS atau Domain Name System merupakan protokol yang digunakan untuk mengalihkan alamat IP ke dalam bentuk nama domain. Ketika kita memasukkan sebuah alamat web ke dalam browser, browser akan melakukan permintaan kepada DNS untuk mencari alamat IP yang sesuai dengan domain tersebut. Setelah mendapatkan alamat IP, browser akan menghubungi alamat IP tersebut untuk menampilkan halaman web yang diminta.

Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja DNS:

  • Ketika kita memasukkan sebuah alamat web ke dalam browser, browser akan mencari alamat IP dengan mengirimkan permintaan ke DNS resolver.
  • DNS resolver akan mencari informasi mengenai alamat IP tersebut dari root server.
  • Root server akan memberikan informasi mengenai alamat IP server top level domain (TLD) yang terkait dengan domain tersebut.
  • DNS resolver selanjutnya akan menghubungi server TLD untuk mendapatkan informasi mengenai server authoritative nameserver yang terkait dengan domain yang diminta.
  • Server authoritative nameserver akan memberikan informasi mengenai alamat IP dari server hosting yang terkait dengan domain tersebut.
  • DNS resolver akan menggunakan informasi tersebut untuk mengalihkan nama domain ke alamat IP.
  • Browser selanjutnya akan menghubungi alamat IP yang sudah di dapatkan untuk menampilkan halaman web yang diminta.

Selain cara kerja tersebut, ada beberapa konsep yang perlu dipahami mengenai DNS:

Pertama, ada konsep TTL atau Time To Live. TTL merupakan waktu yang diberikan kepada cache DNS pada server untuk menyimpan informasi mengenai alamat IP dari sebuah domain. Setelah waktu TTL habis, server akan melakukan permintaan ulang kepada DNS untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai alamat IP.

Kedua, ada konsep record DNS yang terdiri dari beberapa jenis seperti A record, MX record, CNAME record, dan lain-lain. A record digunakan untuk mengalihkan nama domain ke alamat IP, sedangkan MX record digunakan untuk mengalihkan alamat email domain ke server email yang terkait. CNAME record digunakan untuk membuat alias nama domain.

Ketiga, ada konsep DNS cache poisoning atau DNS spoofing yang merupakan serangan terhadap DNS yang dilakukan dengan cara mengalihkan DNS cache pada server dengan informasi yang salah. Hal ini dapat mengakibatkan pengguna yang mencoba mengakses sebuah domain tertentu akan diarahkan ke halaman yang berbeda atau dipaksa memasukkan password dan informasi sensitif lainnya.

Terakhir, ada juga konsep DNS hijacking yang merupakan serangan terhadap DNS yang dilakukan dengan cara mengambilalih kontrol DNS dari server resmi dan mengalihkannya ke server yang dikendalikan oleh penyerang. Hal ini dapat mengakibatkan pengguna yang mencoba mengakses sebuah domain tertentu akan diarahkan ke halaman yang berbeda atau dipaksa memasukkan password dan informasi sensitif lainnya.

Jenis Record Deskripsi
A Record Mengalihkan nama domain ke alamat IP
MX Record Mengalihkan alamat email domain ke server email yang terkait
CNAME Record Membuat alias nama domain

Masalah yang sering terjadi pada DNS dan solusinya

DNS atau Domain Name System adalah service yang penting dalam penggunaan internet. DNS bertanggung jawab untuk mengubah nama domain menjadi alamat IP komputer yang dapat dikenali oleh jaringan. Namun, terdapat beberapa masalah yang dapat terjadi pada DNS yang menghambat akses ke internet. Berikut adalah masalah yang sering terjadi pada DNS dan solusinya:

  • DNS server tidak merespons
    Jika DNS server tidak merespons, kemungkinan besar server tersebut mengalami masalah teknis. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memeriksa koneksi jaringan, menghubungi penyedia layanan internet, dan memastikan bahwa konfigurasi DNS sudah benar.
  • Website tidak dapat diakses
    Jika website tidak dapat diakses, kemungkinan besar website tersebut mengalami masalah teknis. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memeriksa koneksi jaringan, membersihkan cache DNS, atau menggunakan DNS alternatif.
  • Perubahan konfigurasi DNS tidak berpengaruh
    Jika perubahan konfigurasi DNS tidak berpengaruh atau tidak dapat diakses, kemungkinan besar pengguna masih mengakses DNS cache lama. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membersihkan cache DNS atau menggunakan flush DNS command untuk memperbarui cache DNS.

Selain itu, terdapat beberapa tool seperti DNS Lookup, DNS Trace, dan DNSBenchmark yang dapat membantu pengguna dalam mengecek koneksi DNS mereka dan menyelesaikan masalah teknis yang terjadi.

Perbedaan antara URL dan DNS

Sebelum membahas masalah yang sering terjadi pada DNS, ada baiknya untuk memahami perbedaan antara URL dan DNS. URL atau Uniform Resource Locator adalah tautan atau alamat yang digunakan untuk mengakses sebuah halaman website. Sedangkan DNS adalah sistem yang mengonversi alamat URL ke alamat IP. Dengan kata lain, URL dan DNS bekerja sama untuk membantu pengguna mengakses internet secara aman dan efisien.

Tips untuk mengoptimalkan DNS

Untuk mengoptimalkan DNS agar lebih efisien dan cepat, berikut adalah beberapa tips yang dapat dicoba:

  • Gunakan DNS server yang cepat dan stabil
  • Menggunakan DNS server alternatif
  • Membersihkan cache DNS secara berkala
  • Melakukan update firmware pada router dan modem
  • Mengkonfigurasi DNS secara manual pada sistem operasi dan perangkat

Dengan melakukan tips tersebut secara rutin, pengguna dapat mempercepat koneksi internet, mengurangi masalah teknis pada DNS, dan meningkatkan keamanan dalam penggunaan internet.

Masalah DNS Solusi
DNS server tidak merespons Memeriksa koneksi jaringan, menghubungi penyedia layanan internet, dan memastikan konfigurasi DNS sudah benar
Website tidak dapat diakses Memeriksa koneksi jaringan, membersihkan cache DNS, atau menggunakan DNS alternatif
Perubahan konfigurasi DNS tidak berpengaruh Membersihkan cache DNS atau menggunakan flush DNS command untuk memperbarui cache DNS

DNS adalah sistem yang sangat penting dalam penggunaan internet. Dengan memahami masalah yang sering terjadi pada DNS dan solusinya serta tips untuk optimalisasi DNS, pengguna dapat mengakses internet dengan lebih efisien, aman, dan cepat.

FAQs Tentang Apa Itu URL dan DNS

1. Apa itu URL?

URL adalah kependekan dari Uniform Resource Locator. Ini adalah alamat web unik yang digunakan untuk mengakses situs web di internet.

2. Apa yang dimaksud dengan DNS?

DNS adalah kependekan dari Domain Name System. Ini adalah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menemukan situs web di internet.

3. Apa perbedaan antara URL dan DNS?

URL adalah alamat unik dari situs web tertentu. DNS adalah sistem yang digunakan untuk menemukan alamat IP dari situs web tertentu agar dapat diakses melalui URL.

4. Bagaimana DNS bekerja?

DNS bekerja dengan menghubungkan nama domain ke alamat IP unik yang terkait dengan situs web. Ketika Anda memasukkan URL situs web, DNS akan mengidentifikasi alamat IP dan mengarahkan Anda ke situs web tersebut.

5. Apakah setiap situs web memiliki URL dan DNS sendiri?

Ya, setiap situs web memiliki URL dan DNS yang unik.

6. Apa yang terjadi jika DNS mengalami masalah?

Jika DNS mengalami masalah, situs web mungkin tidak dapat diakses secara normal atau bahkan tidak dapat diakses sama sekali.

7. Bagaimana cara mengetahui URL dan DNS dari sebuah situs web?

Anda dapat mengetahui URL dari situs web dengan melihat alamat pada baris atas browser Anda. Untuk mengetahui DNS, Anda dapat menggunakan perintah “nslookup” pada command prompt atau mengunjungi situs web yang menyediakan layanan untuk mengetahui DNS.

Sudah Paham Apa Itu URL dan DNS?

Sekarang Anda sudah memahami apa itu URL dan DNS serta pentingnya keduanya dalam mengakses situs web di internet. Jangan ragu untuk kembali mengunjungi kami jika membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai topik teknologi dan internet lainnya. Terima kasih telah membaca!