Apa itu Skala Likert? Panduan Lengkap Mengenai Pengertian dan Penggunaannya

Apakah kamu pernah mendengar istilah “apa itu skala Likert?” Well, jangan khawatir, kami di sini akan menjelaskan dengan cara yang mudah dipahami. Jadi, kalau kamu sering mendengar orang-orang menggunakan kata-kata seperti “skala Likert” dalam pembicaraan mereka, jangan bingung lagi! Yuk, langsung simak penjelasannya di sini!

Pengertian Skala Likert

Skala Likert adalah salah satu jenis skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan tertentu. Skala ini dinamai berdasarkan nama Rensis Likert, seorang ahli psikologi sosial Amerika yang pertama kali mengembangkan metode ini pada tahun 1932.

Pada skala Likert, responden diberikan serangkaian pernyataan yang biasanya berhubungan dengan sikap, pendapat, atau kepercayaan tertentu. Responden diminta untuk menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap setiap pernyataan dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang disediakan. Pilihan jawaban ini biasanya berupa skala dengan lima atau tujuh tingkat, yang berkisar dari “Sangat Setuju” hingga “Sangat Tidak Setuju”.

Skala Likert memungkinkan peneliti untuk mengukur tingkat intensitas atau derajat persetujuan atau ketidaksetujuan responden secara numerik. Data yang diperoleh dari skala ini juga dapat dianalisis lebih lanjut menggunakan metode statistik untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pola sikap atau pendapat responden.

Jenis-jenis Skala Likert

  • Skala Likert dengan 5 Tingkat: Pada skala ini, responden diberikan lima pilihan jawaban yang biasanya berurutan dari “Sangat Setuju” hingga “Sangat Tidak Setuju”. Ini adalah jenis skala Likert yang paling umum digunakan.
  • Skala Likert dengan 7 Tingkat: Pada skala ini, responden diberikan tujuh pilihan jawaban yang mencakup tingkat persetujuan dan ketidaksetujuan yang lebih halus.
  • Skala Likert Berbilang: Dalam skala ini, responden diberikan pilihan jawaban yang tidak hanya berupa pernyataan positif dan negatif, tetapi juga menggabungkannya dengan pernyataan netral atau tanpa pandangan.

Kelebihan dan Kekurangan Skala Likert

Kelebihan Skala Likert:

  • Mudah dipahami dan digunakan oleh responden.
  • Mampu menggambarkan keragaman pendapat dan tingkat persetujuan dalam populasi responden.
  • Memungkinkan analisis statistik yang lebih mendalam dan mendetail.

Kekurangan Skala Likert:

  • Terdapat potensi bias dan pengaruh dari faktor konteks atau interpretasi individu yang dapat mempengaruhi hasil.
  • Tidak memberikan ruang untuk pendapat atau tanggapan yang lebih kompleks, karena responden hanya memilih pilihan jawaban yang sudah disediakan.

Contoh Tabel Skala Likert

No.PernyataanTingkat Persetujuan
1Saya senang dengan pelayanan yang diberikan.7 (Sangat Setuju)
2Saya merasa puas dengan produk yang saya beli.6 (Setuju)
3Saya sering merekomendasikan tempat ini kepada teman dan keluarga.5 (Netral)
4Saya merasa harga yang ditawarkan terlalu mahal.2 (Tidak Setuju)
5Saya puas dengan kualitas layanan pelanggan.7 (Sangat Setuju)

Tabel di atas merupakan contoh penggunaan skala Likert dalam penelitian kepuasan pelanggan terhadap sebuah perusahaan. Responden diminta untuk menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap pernyataan-pernyataan tersebut dengan memilih angka dari 1 hingga 7, di mana 1 mewakili tingkat ketidaksetujuan paling tinggi dan 7 mewakili tingkat persetujuan paling tinggi.

Sejarah dan Asal Usul Skala Likert

Skala Likert, yang juga dikenal sebagai Skala Likert-Type atau Skala Likert Scale, pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Rensis Likert pada tahun 1932. Skala ini dipopulerkan oleh Likert dalam sebuah artikel yang ia tulis yang berjudul “A Technique for the Measurement of Attitudes”.

Ide dasar di balik Skala Likert adalah untuk mengukur sikap atau pendapat seseorang terhadap suatu topik dengan cara memberikan serangkaian pernyataan dan meminta orang tersebut untuk menunjukkan sejauh mana mereka setuju atau tidak setuju dengan pernyataan-pernyataan tersebut.

Skala Likert pada awalnya dikembangkan untuk digunakan dalam survei pendapat masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu, skala ini juga banyak digunakan dalam penelitian ilmiah di berbagai bidang, termasuk psikologi, sosiologi, pemasaran, dan pendidikan.

Aspek-aspek dalam Skala Likert

  • Setiap pernyataan dalam skala Likert memiliki tingkat kepercayaan yang berbeda-beda. Biasanya, skala ini terdiri dari lima atau tujuh pernyataan dengan tingkat kepercayaan yang berkisar dari “Sangat Setuju” hingga “Sangat Tidak Setuju”.
  • Responden diminta untuk merespons setiap pernyataan dengan cara memilih salah satu opsi yang paling sesuai dengan pendapat mereka.
  • Setelah semua pernyataan dijawab, skor total dapat dihitung dengan cara menjumlahkan skor yang diberikan pada setiap pernyataan. Skor total tersebut dapat digunakan untuk menganalisis sikap atau pendapat responden terhadap topik yang diteliti.

Penggunaan Skala Likert dalam Penelitian

Skala Likert adalah salah satu metode paling umum yang digunakan dalam penelitian survei atau kajian opini. Skala ini dapat digunakan untuk mengukur sikap, preferensi, kepuasan, persepsi, dan berbagai variabel lainnya dalam penelitian.

Contohnya, dalam penelitian psikologi, skala Likert digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan seseorang terhadap suatu program terapi. Dalam penelitian pemasaran, skala ini dapat digunakan untuk mengukur pendapat konsumen tentang suatu produk atau merek.

Skala Likert juga memiliki keuntungan dalam hal analisis data yang relatif mudah dilakukan. Data dapat diolah dan dianalisis dengan teknik statistik yang sederhana seperti menghitung frekuensi, persentase, atau rata-rata dari skor yang dihasilkan.

Dalam hal visualisasi data, skala Likert juga memudahkan penyampaian hasil penelitian dengan menggunakan tabel atau grafik batang yang menunjukkan persentase atau jumlah responden untuk setiap pilihan jawaban.

Kelebihan dan Kelemahan Skala Likert

Skala Likert adalah metode pengukuran yang paling sering digunakan dalam penelitian. Metode ini terdiri dari serangkaian pernyataan yang dinilai oleh responden berdasarkan tingkat setuju atau tidak setuju mereka terhadap pernyataan tersebut. Tujuan dari Skala Likert adalah untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang terhadap suatu topik atau masalah tertentu.

Skala Likert memiliki beberapa kelebihan:

  • Mudah digunakan: Sistem peringkat yang sederhana dan jelas pada Skala Likert memungkinkan responden untuk dengan mudah memilih tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap pernyataan yang diberikan.
  • Skala yang fleksibel: Skala Likert dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Skala ini dapat memiliki jumlah pilihan yang bervariasi, mulai dari tiga hingga sembilan pilihan.
  • Penilaian secara terperinci: Skala Likert memberikan tingkat detil dalam mengukur sikap atau pendapat responden. Dengan pilihan peringkat yang berbeda, peneliti dapat memperoleh informasi yang lebih rinci tentang tingkat setuju atau tidak setuju responden terhadap pernyataan yang diberikan.

Kelemahan Skala Likert

Walaupun Skala Likert memiliki banyak kelebihan, tetapi juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan:

  • Skewed response: Responden cenderung memberikan pilihan peringkat tengah pada Skala Likert. Ini dapat menghasilkan distribusi data yang condong atau skew. Dalam hal ini, data yang diperoleh mungkin tidak representatif secara akurat dari sikap atau pendapat sebenarnya dari responden.
  • Biased responses: Responden dapat memberikan jawaban yang tidak jujur atau yang mereka pikir diharapkan oleh peneliti. Hal ini dapat menghasilkan bias pada hasil penelitian yang mengurangi validitasnya.
  • Terbatas dalam menggambarkan nuansa: Skala Likert tidak selalu dapat menggambarkan nuansa yang lebih kompleks dari pendapat atau sikap responden. Pernyataan yang diberikan mungkin tidak mencakup semua aspek yang relevan atau tidak memberikan ruang bagi responden untuk mengungkapkan pendapat mereka dengan lebih mendalam.

Pentingnya Memahami Kelebihan dan Kelemahan Skala Likert

Memahami kelebihan dan kelemahan Skala Likert penting agar peneliti dapat mempertimbangkan dengan baik hasil penelitian yang diperoleh. Keterbatasan penggunaan Skala Likert harus diakui, dan alternatif pengukuran yang lebih sesuai mungkin perlu dipertimbangkan jika tujuan penelitian mengharuskan pengumpulan data yang lebih tepat dan representatif. Dengan memahami dengan baik metode ini, peneliti dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam penggunaannya.

Kelebihan Skala LikertKelemahan Skala Likert
Mudah digunakanSkewed response
Skala yang fleksibelBiased responses
Penilaian secara terperinciTerbatas dalam menggambarkan nuansa

Sebagai peneliti, penting untuk mempertimbangkan baik kelebihan maupun kelemahan Skala Likert saat merancang penelitian dan menjaga kesadaran terhadap kemungkinan bias atau keterbatasan data yang diperoleh.

Proses Penggunaan Skala Likert

Skala Likert adalah alat pengukuran yang banyak digunakan dalam penelitian sosial. Dalam proses penggunaannya, terdapat beberapa tahapan yang harus diikuti. Berikut adalah penjelasan tentang tahapan-tahapan tersebut:

Pertama, peneliti harus merancang pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pertanyaan ini harus menggambarkan konsep atau variabel yang akan diukur. Misalnya, jika peneliti ingin mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan perusahaan, pertanyaannya dapat berbunyi, “Sejauh mana Anda puas dengan layanan yang diberikan oleh perusahaan ini?”

Kedua, peneliti harus mengatur skala respons Likert. Skala Likert berbasis pada pernyataan yang menggambarkan tingkat setuju atau tidak setuju responden terhadap pernyataan tersebut. Skala dapat memiliki lima atau tujuh pilihan respons, di mana responden dapat memilih antara “sangat setuju,” “setuju,” “netral,” “tidak setuju,” dan “sangat tidak setuju.” Skala ini akan membantu peneliti dalam memperoleh data yang dapat dianalisis dengan mudah.

Ketiga, peneliti harus mendistribusikan kuesioner kepada responden yang merupakan subjek penelitian. Kuesioner harus diisi secara bebas oleh responden, tanpa adanya intervensi dari peneliti. Responden harus mengisi skala Likert untuk setiap pernyataan yang ada dalam kuesioner.

Keempat, setelah kuesioner terkumpul, peneliti dapat mulai menganalisis data yang diperoleh. Hasil dari skala Likert dapat dianalisis menggunakan berbagai metode statistik, seperti mean, standar deviasi, dan uji hipotesis. Analisis ini akan memberikan gambaran tentang persepsi dan sikap responden terhadap variabel yang diukur.

Proses Penggunaan Skala Likert

  • Rancang pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian.
  • Atur skala respons Likert dengan lima atau tujuh pilihan respons.
  • Distribusikan kuesioner kepada responden dan minta mereka mengisi skala Likert untuk setiap pernyataan.

Proses Penggunaan Skala Likert

Setelah kuesioner terkumpul, peneliti dapat mulai menganalisis data untuk mendapatkan informasi yang relevan. Data dapat dianalisis menggunakan metode statistik yang sesuai, seperti mean dan standar deviasi. Hasil analisis ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sikap dan persepsi responden terhadap variabel yang diukur.

Sebagai contoh, hasil dari skala Likert dapat dijelaskan dalam bentuk tabel untuk memudahkan pemahaman. Tabel tersebut dapat berisi nilai rata-rata skor dari masing-masing pernyataan, serta informasi lain yang relevan. Peneliti juga dapat menerapkan analisis statistik yang lebih kompleks, seperti uji hipotesis, untuk menguji signifikansi perbedaan antara kelompok responden.

Jenis-jenis Skala Likert

Skala Likert adalah alat pengukuran yang paling umum digunakan dalam penelitian sosial. Ini membantu peneliti dalam mengukur pendapat, sikap, dan preferensi yang dimiliki oleh subjek penelitian. Terdapat beberapa jenis skala Likert yang umum digunakan, termasuk:

[content]

[content]

[content]

Skala Likert Berskala 5

  • Skala Likert berskala 5 adalah jenis skala Likert yang paling umum digunakan. Pada skala ini, responden diberikan pernyataan atau pertanyaan yang harus mereka jawab dengan menggunakan lima pilihan jawaban.
  • Pilihan jawaban pada skala ini umumnya terdiri dari “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Netral”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju”.
  • Skala Likert berskala 5 memberikan tingkat kebebasan yang cukup bagi responden untuk mengekspresikan pendapat mereka dengan memberikan pernyataan yang lebih nuansatik daripada skala yang hanya menggunakan pilihan jawaban biner.

[subsection title]

[content]

[content]

[content]

[content]

[subsection title]

[content]

[content]

[content]

Contoh Penerapan Skala Likert dalam Penelitian

Skala Likert adalah metode pengukuran yang umum digunakan dalam penelitian untuk mengukur pendapat, sikap, atau tingkat persetujuan terhadap suatu pernyataan atau peristiwa. Dalam penelitian, skala Likert sering digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif melalui kuesioner atau survei.

Penerapan skala Likert dalam penelitian dapat memberikan informasi yang relevan dan objektif terkait dengan pendapat, persepsi, atau preferensi responden terhadap suatu fenomena atau topik spesifik. Dalam penulisan artikel ini, kami akan memberikan beberapa contoh penerapan skala Likert dalam penelitian yang dapat membantu Anda memahami lebih lanjut tentang metode ini.

Contoh Penerapan Skala Likert dalam Penelitian

  • Studi tentang kepuasan pelanggan terhadap layanan customer service di sebuah perusahaan telekomunikasi. Responden diminta untuk memberikan nilai dari 1-5 terkait dengan tingkat kepuasan mereka terhadap keramahan, kecepatan respon, dan kualitas solusi yang diberikan oleh customer service perusahaan tersebut.
  • Penelitian mengenai tingkat kecemasan siswa saat menghadapi ujian. Responden diminta untuk memberikan nilai dari 1-5 terkait dengan tingkat kecemasan mereka saat persiapan, saat mengerjakan ujian, dan setelah menghadapi ujian tersebut.
  • Studi mengenai tingkat kepuasan karyawan terhadap kebijakan pengembangan karir di sebuah perusahaan. Responden diminta untuk memberikan nilai dari 1-5 terkait dengan kejelasan jalur karir yang disediakan, kesempatan untuk mengikuti pelatihan, dan keadilan dalam proses promosi di perusahaan tersebut.

Contoh Penerapan Skala Likert dalam Penelitian

Dalam penelitian mengenai preferensi konsumen terhadap beberapa merek handphone, skala Likert digunakan untuk mengukur tingkat preferensi terhadap berbagai faktor seperti harga, kualitas, merek, desain, dan fitur produk. Responden diminta memberikan penilaian dari 1-7, di mana 1 berarti “Sangat Tidak Setuju” dan 7 berarti “Sangat Setuju”. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada produsen handphone tentang prioritas yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan produk mereka.

Dalam tabel berikut ini, diberikan contoh penilaian responden pada skala Likert dalam penelitian mengenai tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan pengiriman barang dalam sebuah toko online:

Skor 1Skor 2Skor 3Skor 4Skor 5
Cepatnya pengiriman1371223
Kondisi barang saat diterima25132016
Ketepatan waktu pengiriman38141715

Data dari tabel ini dapat diolah untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan pengiriman barang dalam toko online tersebut.

Terima Kasih! Jangan Lupa Kunjungi Lagi!

Sekarang kalian menjadi ahli tentang apa itu skala Likert! Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang jelas dan membantu kalian dalam penggunaan skala Likert di masa depan. Jika kalian memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami senang bisa membantu! Terima kasih telah membaca artikel ini dan jangan lupa untuk berkunjung lagi nanti. Sampai jumpa!

Share your love