Apa itu purchasing? Jika kamu pernah bertanya-tanya mengenai istilah yang satu ini, jangan khawatir! Hari ini kita akan menjelajahi dunia purchasing dengan cara yang santai dan mudah dipahami. Bagi sebagian orang, purchasing mungkin terdengar seperti sesuatu yang rumit atau berat, tapi sebenarnya tidak. Yuk, mari kita pelajari bersama-sama apa itu purchasing dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari kita!
Pengertian Pembelian
Pembelian adalah proses dimana seseorang atau perusahaan memperoleh barang atau jasa dengan menukarkan sejumlah uang atau aset yang dimiliki. Dalam konteks bisnis, pembelian sering kali dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, baik itu dalam bentuk bahan baku, perlengkapan kantor, atau bahkan teknologi dan perangkat lunak.
Proses pembelian melibatkan beberapa tahapan, mulai dari identifikasi kebutuhan, pencarian supplier atau penjual, negosiasi harga dan kualitas, hingga penyelesaian transaksi. Penting untuk dicatat bahwa pembelian juga melibatkan aspek-aspek lain seperti pemeriksaan kualitas produk, pemenuhan regulasi dan peraturan, serta pemilihan metode pembayaran yang sesuai.
Manfaat Pembelian
- Memenuhi Kebutuhan: Pembelian memungkinkan perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan untuk menjalankan operasional bisnisnya. Dengan membeli, perusahaan dapat memastikan kelancaran produksi atau penyediaan layanan kepada pelanggan.
- Keuntungan dari Skala Ekonomi: Dengan melakukan pembelian dalam jumlah besar, perusahaan dapat memanfaatkan skala ekonomi dan mendapatkan harga yang lebih baik dari supplier. Hal ini dapat membantu perusahaan menghemat biaya dan meningkatkan keuntungan.
- Memperbaiki Kinerja: Pembelian yang bijaksana dapat membantu perusahaan memperbaiki kinerjanya. Misalnya, dengan mengadopsi teknologi baru atau memperbarui peralatan, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan.
Peran dalam Rantai Pasok
Pembelian memiliki peran yang sangat penting dalam rantai pasok (supply chain) suatu perusahaan. Rantai pasok mencakup semua proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi kepada pelanggan. Melalui pembelian yang efektif, perusahaan dapat menjaga kelancaran aliran barang dan jasa dari supplier ke konsumen akhir.
Terkait dengan itu, pembelian juga berperan dalam menentukan kualitas dan keandalan supplier. Proses pemilihan supplier yang baik dapat memastikan perusahaan bekerja dengan mitra yang terpercaya dan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan bisnisnya.
Manfaat Pembelian dalam Rantai Pasok | Contoh |
---|---|
Keamanan Stok | Dengan melakukan pembelian yang tepat waktu, stock barang dapat dipertahankan sehingga perusahaan tidak mengalami kekurangan stok yang dapat mengganggu ketersediaan produk bagi pelanggan. |
Pengurangan Biaya | Dengan mengadakan negosiasi harga yang efektif dan melakukan pembelian dalam jumlah besar, perusahaan dapat mengurangi biaya pengadaan bahan baku dan material. |
Peningkatan Kualitas | Dengan memilih supplier yang berkualitas, perusahaan dapat memastikan produk yang dihasilkan juga berkualitas. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. |
Pembelian yang efektif dan efisien dalam rantai pasok dapat membantu perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dan mencapai tujuan bisnisnya.
Proses Pembelian
Proses pembelian merupakan serangkaian langkah yang dilakukan dalam rangka membeli produk atau jasa. Proses ini dimulai dari kebutuhan atau keinginan pembeli hingga pembayaran dilakukan. Berikut ini adalah tahapan dalam proses pembelian:
1. Identifikasi Kebutuhan: Langkah pertama dalam proses pembelian adalah mengidentifikasi kebutuhan atau keinginan pembeli. Apakah pembeli membutuhkan produk atau jasa tertentu dan apa kriteria yang diinginkan. Ini penting untuk menentukan produk atau jasa yang akan dibeli.
2. Pencarian Informasi: Setelah kebutuhan atau keinginan pembeli teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah mencari informasi tentang produk atau jasa yang menjadi pilihan. Informasi ini dapat didapatkan dari berbagai sumber seperti internet, teman, atau ulasan online.
3. Evaluasi Alternatif: Setelah memperoleh informasi, pembeli akan mengevaluasi alternatif produk atau jasa yang telah ditemukan. Evaluasi ini melibatkan membandingkan fitur, harga, kualitas, dan manfaat dari setiap alternatif.
4. Pengambilan Keputusan: Setelah melakukan evaluasi, pembeli akan mengambil keputusan untuk membeli salah satu alternatif yang telah dievaluasi. Keputusan ini dapat dipengaruhi oleh faktor seperti harga, kualitas, merek, dan preferensi pribadi.
5. Pembelian: Setelah keputusan dibuat, pembeli akan melanjutkan dengan melakukan pembelian. Proses pembelian dapat dilakukan secara online atau offline, tergantung pada jenis produk atau jasa yang dibeli.
6. Konsumsi dan Evaluasi: Setelah pembelian, pembeli akan menggunakan produk atau jasa yang telah dibeli. Setelah menggunakan, pembeli akan melakukan evaluasi terhadap produk atau jasa tersebut untuk menentukan apakah memenuhi harapan atau tidak.
Tahapan Proses Pembelian
- Identifikasi Kebutuhan
- Pencarian Informasi
- Evaluasi Alternatif
- Pengambilan Keputusan
- Pembelian
- Konsumsi dan Evaluasi
Tahapan Proses Pembelian yang Lebih Rinci
Proses pembelian dapat lebih rinci dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Identifikasi Kebutuhan: Langkah pertama dalam proses pembelian adalah mengidentifikasi kebutuhan atau keinginan pembeli secara spesifik. Apakah pembeli membutuhkan produk dengan fitur tertentu atau jasa dengan manfaat khusus.
2. Pencarian Informasi: Setelah kebutuhan teridentifikasi, pembeli akan mencari informasi untuk mengetahui produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Informasi ini bisa didapatkan melalui internet, brosur, atau konsultasi dengan ahli.
3. Evaluasi Alternatif: Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi alternatif produk atau jasa yang telah ditemukan. Pembeli akan membandingkan fitur, harga, kualitas, dan manfaat dari setiap alternatif untuk memilih yang terbaik.
4. Pengambilan Keputusan: Setelah melakukan evaluasi, pembeli akan mengambil keputusan untuk membeli produk atau jasa tertentu. Keputusan ini dapat dipengaruhi oleh faktor seperti harga, merek, preferensi pribadi, atau rekomendasi orang lain.
Tahap | Deskripsi |
---|---|
Identifikasi Kebutuhan | Mengidentifikasi kebutuhan atau keinginan secara spesifik. |
Pencarian Informasi | Mencari informasi tentang produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. |
Evaluasi Alternatif | Menggantung fitur, harga, kualitas, dan manfaat dari setiap alternatif. |
Pengambilan Keputusan | Mengambil keputusan untuk membeli produk atau jasa tertentu. |
5. Pembelian: Setelah mengambil keputusan, pembeli akan melanjutkan dengan melakukan pembelian. Proses pembelian dapat dilakukan secara online atau offline, tergantung pada jenis produk atau jasa yang dibeli.
6. Konsumsi dan Evaluasi: Setelah pembelian, pembeli akan menggunakan produk atau jasa tersebut. Setelah menggunakan, pembeli akan melakukan evaluasi terhadap produk atau jasa tersebut untuk menentukan apakah memenuhi harapan atau tidak.
Perbedaan antara Pembelian dan Pengadaan
Perbedaan antara pembelian dan pengadaan merupakan hal yang penting untuk dipahami dalam dunia bisnis. Meskipun keduanya terkait dengan akuisisi barang atau jasa, ada perbedaan signifikan antara keduanya.
Pembelian adalah proses membeli barang atau jasa dari pihak ketiga. Proses ini melibatkan transaksi antara pembeli dan penjual, di mana pembeli membayar harga yang disepakati untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. Pembelian sering kali terjadi dalam skala kecil, seperti saat kita membeli produk dari toko atau toko online.
Pada sisi lain, pengadaan mencakup seluruh proses yang terlibat dalam pemerolehan sumber daya yang diperlukan dalam bisnis, termasuk pembelian. Proses pengadaan melibatkan tahap perencanaan, pengorganisasian, dan pemantauan sumber daya agar dapat digunakan secara efisien dan efektif. Hal ini melibatkan langkah-langkah seperti identifikasi kebutuhan, pencarian pemasok potensial, negosiasi kontrak, pengukuran kinerja pemasok, dan lain sebagainya.
Perbedaan antara Pembelian dan Pengadaan
- Pembelian terfokus pada transaksi langsung antara pembeli dan penjual, sedangkan pengadaan melibatkan langkah-langkah strategis yang lebih luas dalam memperoleh sumber daya yang diperlukan.
- Pembelian terjadi dalam jangka pendek, sementara pengadaan melibatkan siklus yang lebih panjang dan melibatkan berbagai tahap.
- Pembelian umumnya terjadi dalam skala kecil, sementara pengadaan berhubungan dengan pengaturan dan manajemen sumber daya di tingkat yang lebih besar.
Perbedaan antara Pembelian dan Pengadaan
Pembelian lebih fokus pada mendapatkan produk atau jasa yang diinginkan dengan segera, sedangkan pengadaan menitikberatkan pada perencanaan jangka panjang dan pengaturan sumber daya organisasi.
Pengadaan membutuhkan strategi yang matang, penilaian risiko, dan evaluasi terhadap pemasok potensial untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan organisasi dalam jangka panjang. Proses pengadaan ini juga melibatkan kerjasama dengan berbagai departemen dalam organisasi, seperti akuntansi, hukum, dan logistik.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perbedaan antara pembelian dan pengadaan, berikut adalah perbandingan sederhana antara keduanya:
Pembelian | Pengadaan |
---|---|
Berpokus pada transaksi langsung | Terlibat dalam langkah-langkah strategis |
Proses jangka pendek | Proses jangka panjang |
Skala kecil | Skala besar |
Perbedaan antara pembelian dan pengadaan mungkin terlihat sederhana, tetapi pemahaman akan perbedaan ini penting untuk keberhasilan dan efisiensi pengelolaan sumber daya dalam bisnis.
Manfaat dari Proses Pembelian yang Efektif
Proses pembelian yang efektif merupakan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh dan mengelola produk atau jasa yang diperlukan. Melakukan proses pembelian yang efektif dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan, terutama dalam hal penghematan waktu dan biaya. Berikut adalah beberapa manfaat dari proses pembelian yang efektif:
Meningkatkan Efisiensi Operasional
- Proses pembelian yang efektif dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional. Dengan memiliki prosedur yang terstruktur dan terorganisir, perusahaan dapat memperoleh produk atau jasa dengan lebih cepat dan efisien.
- Memiliki vendor yang andal dan tetap bekerja sama dalam jangka panjang juga dapat mempercepat proses pembelian dan mengurangi risiko terkait kualitas produk.
- Dengan adanya proses pembelian yang efektif, perusahaan dapat menghindari kesalahan dalam memesan produk yang salah atau kelebihan stok, sehingga menghemat biaya dan mengurangi risiko kerugian.
Meningkatkan Kualitas Produk atau Jasa
Proses pembelian yang efektif juga dapat membantu memastikan bahwa perusahaan memperoleh produk atau jasa berkualitas tinggi. Dalam proses pembelian, perusahaan dapat melakukan riset pasar, membandingkan berbagai pilihan produk atau jasa, dan memilih vendor yang memberikan kualitas terbaik dengan harga yang kompetitif.
Dengan memiliki prosedur yang jelas dan terstruktur, perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap vendor yang sudah bekerja sama dan memastikan bahwa produk atau jasa yang diberikan memenuhi standar yang ditetapkan.
Mengoptimalkan Anggaran dan Pengeluaran
Proses pembelian yang efektif juga dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan anggaran dan pengeluaran. Dengan memiliki prosedur yang teratur, perusahaan dapat melakukan negosiasi harga dengan vendor dan memperoleh harga yang lebih baik.
Jenis Penghematan | Penjelasan |
---|---|
Harga lebih murah | Dengan melakukan negosiasi dan memperoleh harga yang lebih baik, perusahaan dapat menghemat biaya pembelian. |
Pengurangan biaya logistik | Dengan memiliki prosedur pembelian yang efektif, perusahaan dapat memastikan pengiriman barang yang tepat waktu dan efisien, menghindari biaya tambahan yang tidak perlu. |
Pemilihan produk/jasa yang lebih ekonomis | Dalam proses pembelian yang efektif, perusahaan dapat mengevaluasi berbagai pilihan produk atau jasa dan memilih yang paling ekonomis. |
Dengan mengoptimalkan anggaran dan pengeluaran, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan meningkatkan keuntungan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian
Pembelian adalah proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk memahami peran faktor-faktor ini dalam pembelian, berikut ini adalah penjelasan rinci tentang lima subtopik terkait.
Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi adalah salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam pembelian. Harga produk atau layanan, tingkat penghasilan konsumen, inflasi, dan kondisi ekonomi secara umum dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Ketika harga suatu produk naik atau tingkat penghasilan konsumen menurun, kemungkinan besar konsumen akan mempertimbangkan kembali keputusannya untuk membeli.
Faktor Psikologis
Faktor psikologis juga memainkan peran penting dalam pembelian. Gaya hidup, nilai-nilai pribadi, preferensi pribadi, dan persepsi konsumen tentang produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Misalnya, beberapa konsumen mungkin lebih memilih produk yang dianggap “ramah lingkungan” atau “etis” daripada produk yang tidak.
Empat faktor psikologis yang penting dalam pembelian adalah kebutuhan individu, persepsi tentang kualitas produk, sikap terhadap merek tertentu, dan pengaruh dari iklan atau promosi. Semua faktor ini berkontribusi terhadap keputusan pembelian konsumen.
Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor lain yang mempengaruhi pembelian konsumen. Asumsi, nilai, norma sosial, dan pengaruh dari kelompok sosial yang dianggap penting oleh konsumen dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Contohnya, kelompok teman atau keluarga dapat mempengaruhi preferensi konsumen dan membuat mereka membeli atau tidak membeli suatu produk.
Faktor sosial juga dapat mencakup pengaruh budaya, agama, dan kelompok sosial tertentu. Misalnya, di suatu negara dengan budaya besar terhadap kehidupan sehat, konsumen mungkin lebih mungkin membeli produk-produk yang dianggap sehat atau organik.
Faktor Teknologi
Faktor teknologi juga memainkan peran dalam pembelian. Inovasi teknologi, kecanggihan teknologi, ketersediaan produk online, dan kemudahan untuk membandingkan produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Perkembangan teknologi juga dapat memicu keinginan konsumen untuk memiliki produk terbaru atau tercanggih dalam pasar.
Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan | Penjelasan |
---|---|
Ketersediaan Produk | Ketersediaan produk yang diinginkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Jika produk tersebut tidak tersedia, konsumen mungkin harus mencari alternatif atau menunda pembelian. |
Lokasi | Lokasi tempat pembelian juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Jika tempat pembelian terlalu jauh atau sulit diakses, konsumen mungkin memilih untuk membeli dari tempat lain yang lebih mudah dijangkau. |
Pengaruh Sosial dan Politik | Pengaruh dari pemerintah, lembaga sosial, dan kelompok advokasi dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Misalnya, ada produk yang mungkin dilarang atau dihindari karena adanya kampanye sosial atau perubahan kebijakan pemerintah. |
Faktor lingkungan dapat memiliki dampak signifikan pada perilaku pembelian konsumen dan harus dipertimbangkan oleh pelaku bisnis.
Model-model Pembelian dalam Bisnis
Pembelian adalah kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dalam bisnis. Model-model pembelian dalam bisnis mengacu pada cara atau metode yang digunakan oleh perusahaan dalam melakukan pembelian barang atau jasa yang dibutuhkan untuk operasional mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas enam model pembelian yang umum digunakan dalam bisnis.
1. Pembelian Langsung
Model pembelian langsung adalah model yang paling sederhana dan umum digunakan dalam bisnis. Dalam model ini, perusahaan langsung membeli barang atau jasa dari pemasok tanpa melalui pihak ketiga. Pembelian dapat dilakukan melalui proses penawaran, negosiasi harga, dan penandatanganan kontrak.
2. Pembelian melalui E-Commerce
- Pada model pembelian melalui e-commerce, perusahaan dapat membeli barang atau jasa melalui platform online seperti website atau aplikasi e-commerce.
- Perusahaan dapat mencari produk yang dibutuhkan, membandingkan harga dan kualitas, serta melakukan pembayaran secara elektronik.
- Keuntungan dari model ini adalah kemudahan dalam mencari produk, transparansi harga, dan efisiensi dalam proses pembelian.
3. Pembelian melalui Tender
Pembelian melalui tender sering digunakan oleh perusahaan atau instansi pemerintah untuk memperoleh barang atau jasa dengan harga terbaik. Dalam model ini, perusahaan atau instansi pemerintah mengajukan permintaan tender, dan pemasok yang tertarik dapat mengajukan penawaran.
Penawaran yang diajukan akan dievaluasi berdasarkan kriteria seperti harga, kualitas, dan kecepatan pengiriman. Pemasok dengan penawaran terbaik akan dipilih untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atau instansi pemerintah tersebut.
4. Pembelian melalui Aliansi
Pembelian melalui aliansi adalah model kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang memiliki kebutuhan pembelian yang serupa. Dalam model ini, perusahaan-perusahaan tersebut menggabungkan pembelian mereka untuk mendapatkan keuntungan melalui skala ekonomi.
Dengan melakukan pembelian secara bersama-sama, perusahaan-perusahaan tersebut dapat mendapatkan harga yang lebih murah, kualitas yang lebih baik, atau pelayanan yang lebih baik dari pemasok.
5. Pembelian melalui Distributor atau Agen
Pembelian melalui distributor atau agen adalah model pembelian yang melibatkan pihak ketiga yang bertindak sebagai perantara antara perusahaan dan pemasok. Distributor atau agen akan membeli barang atau jasa dari pemasok, kemudian menjualnya kepada perusahaan.
Keuntungan dari model ini adalah efisiensi dalam pengadaan barang atau jasa, pelayanan purna jual yang lebih baik, dan kemudahan dalam proses pembelian.
6. Pembelian melalui Kontrak Jangka Panjang
Pembelian melalui kontrak jangka panjang adalah model pembelian di mana perusahaan dan pemasok sepakat untuk melakukan pembelian secara rutin dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam kontrak.
Kontrak ini memberikan kepastian kepada perusahaan dan pemasok dalam hal harga, ketersediaan barang atau jasa, dan jaminan kualitas.
Pembelian melalui Kontrak Jangka Panjang | Keuntungan | Kerugian |
---|---|---|
Pastinya harga selama kontrak berlangsung | – Mendapatkan harga yang lebih stabil dan dapat diandalkan – Mencegah kenaikan harga tiba-tiba | – Tidak fleksibel jika ada perubahan kebutuhan |
Ketersediaan barang atau jasa yang dijamin | – Memastikan pasokan yang stabil – Menghindari keterlambatan dalam proses produksi | – Ketergantungan pada satu pemasok |
Jaminan kualitas | – Mendapatkan kualitas yang konsisten – Mencegah produk cacat atau tidak sesuai dengan standar yang diinginkan | – Sulit untuk mengganti pemasok jika ada masalah kualitas |
Pembelian melalui kontrak jangka panjang dapat memberikan keuntungan dalam hal harga, ketersediaan barang atau jasa, dan jaminan kualitas, namun juga memiliki keterbatasan dalam hal fleksibilitas dan ketergantungan pada satu pemasok.
Sekian Penjelasan Mengenai Apa Itu Purchasing. Terima Kasih Sudah Membaca!
Saya harap artikel ini bisa memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai purchasing. Dengan demikian, Anda dapat memahami pentingnya purchasing dalam dunia bisnis. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin membagikan pengalaman Anda tentang purchasing, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah ini. Kami berterima kasih atas waktu dan minat Anda dalam membaca artikel ini. Jangan lupa untuk kembali lagi ke situs kami untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia bisnis dan keuangan. Sampai jumpa!