Apa Itu Passive Voice dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

Sudah pernah mendengar tentang “apa itu passive voice”? Ya, pertanyaan ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Tetapi tenang saja, tidak ada yang rumit atau misterius tentang passive voice ini. Jadi, apa sebenarnya passive voice itu?

Pengertian Passive Voice

Passive Voice adalah salah satu struktur kalimat dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk memfokuskan objek dari suatu kalimat. Dalam kalimat passive voice, subjek dari kalimat tersebut menerima aksi, sedangkan objek menjadi fokus utama. Kalimat dengan passive voice sering digunakan ketika pembicara ingin menekankan objek atau ketika subjeknya tidak diketahui atau tidak diperlukan untuk diketahui.

Contoh penggunaan passive voice dalam kalimat adalah:

– “Mobil itu diperbaiki oleh mekanik.” (subjek: mekanik, objek: mobil)

– “Buku ini ditulis oleh penulis terkenal.” (subjek: penulis terkenal, objek: buku ini)

Kelebihan Passive Voice

  • Mengubah fokus dari subjek menjadi objek dalam kalimat
  • Dapat digunakan untuk menunjukkan ketidaktahuan atau ketidaktahuan siapa yang melakukan aksi
  • Dapat menghindari penulisan yang terlalu repetitif dalam kalimat yang berulang

Kekurangan Passive Voice

Meskipun memiliki kelebihan, penggunaan passive voice juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

– Kalimat dengan passive voice bisa terlihat lebih panjang dan rumit dibaca

– Kalimat dengan passive voice seringkali tidak langsung mengungkapkan siapa yang melakukan aksi tersebut, sehingga konteks kalimat bisa menjadi kurang jelas

– Terlalu sering menggunakan passive voice dalam penulisan bisa membuat tulisan menjadi tidak aktif dan kurang menarik bagi pembaca

– Penggunaan passive voice yang berlebihan dapat mempengaruhi kualitas tulisan dan memberikan kesan kurang meyakinkan

Contoh Tabel Pengertian Passive Voice

Berikut adalah contoh tabel yang menjelaskan perbedaan antara kalimat aktif dan kalimat pasif:

Kalimat AktifKalimat Pasif
Saya mencuci mobil.Mobil itu dicuci oleh saya.
Anak-anak membaca buku.Buku itu dibaca oleh anak-anak.

Pada contoh tabel di atas, terlihat bahwa dalam kalimat pasif, objek menjadi subjek utama dan menerima aksi.

Fungsi Passive Voice

Passive voice merupakan salah satu struktur kalimat yang digunakan dalam Bahasa Inggris. Struktur ini digunakan ketika objek dari kalimat lebih penting daripada subjeknya. Fungsi dari passive voice dapat dilihat dari beberapa sudut pandang seperti berikut.

Pertama, passive voice digunakan untuk menekankan objek dari kalimat. Dalam kalimat aktif, subjek menjadi objek dalam kalimat pasif sehingga objek menjadi pusat perhatian utama. Misalnya, dalam kalimat aktif “Polisi menangkap penjahat,” subjek “polisi” menjadi objek dalam kalimat pasif sehingga kalimat menjadi “Penjahat ditangkap oleh polisi.” Dalam kalimat pasif, penekanan diberikan pada tindakan yang dilakukan terhadap objek, yaitu penangkapan penjahat.

Fungsi Passive Voice

  • Passive voice digunakan untuk menyembunyikan atau mengurangi penekanan pada pelaku tindakan. Misalnya, dalam kalimat aktif “Mereka mencuri mobil,” pelaku tindakan, yaitu “mereka,” menjadi tidak terlalu ditekankan dalam kalimat pasif “Mobil dicuri oleh mereka.” Dalam kalimat pasif, penekanan lebih diberikan pada objek yang menjadi korban.
  • Passive voice digunakan ketika subjek dari kalimat tidak diketahui. Misalnya, dalam kalimat aktif “Seseorang mencuri dompetku,” subjeknya tidak diketahui. Oleh karena itu, dapat menggunakan kalimat pasif “Dompetku dicuri oleh seseorang.”
  • Passive voice juga digunakan untuk menghindari repetisi kata yang sama dalam kalimat. Misalnya, dalam kalimat aktif “Ibu mencuci baju dan menyeterika baju,” dapat menggunakan kalimat pasif “Baju dicuci dan diseterika oleh ibu” untuk menghindari pengulangan kata “baju” dua kali.

Fungsi Passive Voice

Passive voice juga digunakan dalam penulisan ilmiah atau laporan yang lebih formal. Dalam penulisan ilmiah, passive voice sering digunakan untuk memberikan kesan objektivitas dan menghindari penekanan pada penulis. Dengan menggunakan kalimat pasif, penekanan diberikan pada tindakan atau hasilnya, bukan pada subjek yang melakukannya.

Kalimat AktifKalimat Pasif
Dosen mengajar mahasiswa.Mahasiswa diajari oleh dosen.
Peneliti menemukan hasil yang menarik.Hasil yang menarik ditemukan oleh peneliti.

Dalam penulisan ilmiah, penggunaan passive voice dapat membantu meletakkan fokus pada penemuan atau hasil riset, bukan pada individu atau kelompok yang melakukannya.

Konstruksi Passive Voice

Passive voice adalah salah satu konstruksi kalimat yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia. Pada passive voice, subjek dari kalimat tersebut menerima tindakan yang dilakukan oleh pelaku. Dalam bahasa sehari-hari, passive voice sering digunakan untuk memberikan penekanan pada objek atau menghindari menyebutkan pelaku tindakan secara langsung.

Di bawah ini adalah beberapa contoh konstruksi passive voice yang umum digunakan:

1. Konstruksi Passive dengan “di”

  • Kamu akan diundang ke pesta itu.
  • Buku ini sudah ditemukan oleh teman saya.
  • Mobilnya akan diperbaiki besok.

2. Konstruksi Passive dengan “oleh”

Konstruksi passive dengan “oleh” biasanya digunakan untuk menjelaskan pelaku tindakan. Beberapa contohnya antara lain:

Bunga-bunga itu disiram oleh ibu saya setiap pagi.

Pohon-pohon di taman itu ditanam oleh petugas kebersihan.

Kue-kue itu dipanggang oleh ibu saya untuk acara ulang tahun.

3. Konstruksi Passive dengan “adalah” + kata kerja

Pada konstruksi passive ini, kata kerja diikuti oleh “adalah” untuk membentuk kalimat passive voice.

Contoh kalimatnya antara lain:

Kalimat AktifKalimat Passive
Orang itu menulis novel yang terkenal.Novel yang terkenal itu ditulis oleh orang itu.
Saya makan nasi goreng setiap hari.Nasi goreng dimakan oleh saya setiap hari.
Anjing itu menggonggong pada malam hari.Pada malam hari, anjing tersebut digonggongi oleh anjing lain.

Jadi, konstruksi passive voice dengan “adalah” + kata kerja ini digunakan untuk mengubah kalimat aktif menjadi kalimat passive serta menekankan objek dalam kalimat tersebut.

Itulah beberapa contoh konstruksi passive voice yang dapat digunakan dalam Bahasa Indonesia. Semoga penjelasan ini membantu!

Kelebihan dan Kekurangan Passive Voice

Passive Voice adalah sebuah konstruksi kalimat dalam Bahasa Indonesia yang menempatkan objek sebagai subjek, sehingga membuat kalimat terdengar pasif atau lebih fokus pada objeknya. Dalam penggunaannya, Passive Voice memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu kita pahami.

Kelebihan Passive Voice adalah sebagai berikut:

  • Menekankan pada objek: Dengan menggunakan Passive Voice, perhatian pembaca atau pendengar dapat lebih difokuskan pada objek yang sedang dibahas dalam kalimat.
  • Menghindari pengungkapan pelaku: Dalam beberapa konteks, terdapat kebutuhan untuk menyembunyikan identitas pelaku atau tidak ingin menegaskan pelaku dari suatu tindakan. Passive Voice dapat digunakan untuk menghindari pengungkapan tersebut.
  • Menghasilkan kalimat yang lebih formal: Passive Voice sering digunakan dalam bahasa tulis atau pidato resmi seperti dalam laporan, makalah, atau berita. Penggunaannya dapat membuat kalimat terdengar lebih formal.

Kelemahan Passive Voice

Di sisi lain, penggunaan berlebihan atau tidak tepat dari Passive Voice juga memiliki kekurangan berikut:

  • Kalimat menjadi kurang langsung: Penggunaan Passive Voice membuat kalimat terdengar lebih tidak langsung dan kurang energik. Hal ini dapat mengaburkan pemahaman pembaca atau pendengar terhadap pesan yang ingin disampaikan.
  • Mengaburkan identitas pelaku: Dalam beberapa konteks, seperti dalam journalisme, pengungkapan identitas pelaku menjadi penting. Penggunaan Passive Voice dapat mengaburkan identitas pelaku dan menjadikan kalimat tidak informatif.
  • Membuat kalimat lebih panjang dan rumit: Penggunaan Passive Voice cenderung menghasilkan kalimat yang lebih panjang dan rumit, dengan banyak kata tambahan seperti bentuk kata kerja to be dan past participle. Hal ini dapat membuat kalimat menjadi tidak efisien dan membingungkan pembaca.

Contoh Penggunaan Passive Voice

Mari perhatikan contoh penggunaan Passive Voice dalam beberapa kalimat:

AktifPassive
Saya membeli buku itu.Buku itu dibeli oleh saya.
Karyawan kami menyelesaikan proyek tersebut.Proyek tersebut diselesaikan oleh karyawan kami.
Pemerintah akan meluncurkan kebijakan baru.Kebijakan baru akan diluncurkan oleh pemerintah.

Penggunaan Passive Voice pada contoh-contoh di atas dapat mengubah penekanan dalam kalimat, menyembunyikan identitas pelaku, dan menghasilkan kalimat yang terdengar lebih formal. Namun, juga perlu diingat bahwa penggunaan Passive Voice yang berlebihan atau tidak tepat dapat mempengaruhi kejelasan dan efisiensi komunikasi.

Perbedaan Passive Voice dan Active Voice

Passive voice dan active voice merupakan dua bentuk konstruksi kalimat dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk mengekspresikan subjek dalam suatu kalimat. Namun, keduanya memiliki perbedaan dalam hal struktur dan penggunaan. Berikut ini adalah perbedaan antara passive voice dan active voice.

Struktur Kalimat

  • Passive Voice: Dalam passive voice, subjek kalimat menjadi penerima tindakan atau objek dari kalimat tersebut. Struktur umum passive voice adalah: Subjek + to be + Past Participle (V3) + oleh + Pelaku (opsional).
  • Active Voice: Dalam active voice, subjek kalimat menjadi pelaku tindakan. Struktur umum active voice adalah: Subjek + Verb (aksi) + Objek.

Penggunaan

Passive voice sering digunakan ketika penulis ingin menekankan pada objek atau subjek yang pasif dan kurang penting dalam suatu kalimat. Contohnya, “Buku ini telah dibaca oleh banyak orang” menekankan bahwa buku tersebut telah dibaca oleh banyak orang tanpa menyebutkan pelakunya.

Sementara itu, active voice lebih umum digunakan karena memberi penekanan pada tindakan atau pelaku dalam suatu kalimat. Contohnya, “Banyak orang telah membaca buku ini” memberi penekanan pada orang-orang yang membaca buku tersebut.

Kejelasan Kalimat

Pada active voice, kalimat cenderung lebih jelas dan mudah dipahami karena subjek dan objeknya ditempatkan dengan jelas. Misalnya, “Saya membeli buku itu di toko buku” jelas mengungkapkan bahwa saya adalah pelaku dalam kalimat tersebut.

Passive VoiceActive Voice
Buku itu dibeli di toko buku.Saya membeli buku itu di toko buku.

Dalam passive voice “Buku itu dibeli di toko buku”, tidak jelas siapa yang membeli buku tersebut karena subjek “saya” tidak disebutkan.

Maka dari itu, dalam penulisan, penggunaan active voice lebih disarankan untuk memastikan kalimat yang ditulis lebih jelas dan mudah dipahami.

Contoh Kalimat Passive Voice

Passive voice adalah bentuk kalimat di mana subjek menerima aksi dari kata kerja, sedangkan pelaku aksi tersebut tidak secara eksplisit disebutkan.

Contoh kalimat passive voice antara lain:

1. Roti itu dimakan oleh Ani.

Pada kalimat tersebut, roti menjadi objek yang menerima aksi dimakan oleh Ani. Namun, pelaku aksi ini tidak disebutkan secara eksplisit.

2. Buku ini telah dibeli di toko buku.

Di kalimat ini, buku menjadi objek yang menerima aksi dibeli, tetapi tidak ada informasi mengenai pelaku aksi.

3. Resep ini akan diikuti oleh peserta memasak.

Kalimat ini menunjukkan bahwa peserta memasak akan melakukan aksi mengikuti resep, tetapi pelaku aksi tidak disebutkan secara spesifik.

Contoh Kalimat Passive Voice

  • Meja itu telah dihias oleh ibu.
  • Pesawat ini akan diterbangkan oleh pilot.
  • Lagu itu sedang dinyanyikan oleh penyanyi terkenal.

Contoh Kalimat Passive Voice

Beberapa contoh kalimat passive voice lainnya:

1. Mobil itu akan dicuci oleh tukang cuci mobil.

2. Kuda itu sedang dipotong kuku oleh tukang kuda.

3. Ruangan itu sudah disiapkan oleh penata acara.

4. Hasil penelitian ini akan dipresentasikan oleh penulis.

Contoh Kalimat Passive Voice

NoKalimat
1Buku ini akan dibaca oleh siswa.
2Pekerjaan itu sudah selesai dikerjakan.
3Surat ini akan dikirim oleh kurir.

Dalam contoh-contoh tersebut, subjek dalam kalimat merupakan penerima aksi dari kata kerja, sedangkan pelaku aksi tidak dijelaskan secara eksplisit.

Terimakasih Telah Membaca!

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai apa itu passive voice. Semoga penjelasan di atas dapat membantu kamu memahami konsep tersebut dengan lebih baik ya! Jangan lupa untuk sering-sering mampir ke sini lagi ya, karena kami akan terus menyajikan informasi menarik seputar bahasa Indonesia dan hal-hal menarik lainnya. Sampai jumpa lagi! Terimakasih dan semoga harimu menyenangkan!

Share your love