Apa Itu Klausa: Pengertian dan Contoh Kalimat Klausa

Kamu pernah mendengar tentang “klausa” sebelumnya? Jika tidak, tenang saja! Artikel ini akan membawa kamu memahami apa itu klausa dengan bahasa yang sederhana dan tanpa jargon yang rumit. Yuk, kita mulai dengan mempelajari apa itu klausa dan bagaimana klausa dapat mempengaruhi cara kita berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia sehari-hari. So, siap memperkaya pengetahuanmu tentang klausa? Mari kita mulai!

Definisi klausa

Klausa adalah bagian dari kalimat yang memiliki subjek dan predikat, dan bisa berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh. Dalam bahasa Indonesia, klausa dapat berupa kalimat tunggal atau gabungan dari beberapa kalimat.

Klausa terdiri dari beberapa unsur penting, yaitu subjek, predikat, dan objek (jika ada). Subjek adalah orang, benda, atau makhluk yang melakukan tindakan dalam kalimat. Predikat adalah kata kerja yang mengungkapkan tindakan yang dilakukan oleh subjek. Objek adalah orang, benda, atau makhluk yang menerima tindakan dari subjek.

Jenis-jenis klausa

  • Klausa utama: Klausa ini dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh dan memiliki makna tersendiri.
  • Klausa anak: Klausa ini tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh dan bergantung pada klausa utama.
  • Klausa bebas: Klausa ini berdiri sendiri sebagai kalimat utuh tanpa bergantung pada klausa lainnya.

Cara penggunaan klausa

Klausa dapat digunakan dalam berbagai cara dalam pembentukan kalimat. Beberapa penggunaan klausa yang umum adalah sebagai berikut:

1. Sebagai subjek: Klausa dapat berperan sebagai subjek kalimat. Contoh: “Bahwa dia pergi membuat saya sedih.”

2. Sebagai objek: Klausa dapat berperan sebagai objek kalimat. Contoh: “Saya tahu bahwa dia akan datang.”

3. Sebagai keterangan: Klausa dapat berperan sebagai keterangan dalam kalimat. Contoh: “Dia pergi ketika hujan turun.”

Contoh klausa

KalimatKlausa
Saya suka makan mie ayam.(bahwa) saya suka makan mie ayam
Aku bertemu teman-teman di kafe.(ketika) aku bertemu teman-teman di kafe

Sebagai contoh, dalam kalimat “Bahwa dia pergi membuat saya sedih”, klausa “bahwa dia pergi” berperan sebagai subjek kalimat. Sedangkan dalam kalimat “Saya tahu bahwa dia akan datang”, klausa “bahwa dia akan datang” berperan sebagai objek kalimat.

Macam-macam Klausa

Klausa merupakan unit gramatikal dasar dalam bahasa yang terdiri dari subjek dan predikat. Dalam bahasa Indonesia, klausa dapat dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan fungsinya dalam kalimat.

Berikut ini adalah beberapa macam klausa yang umum ditemui dalam bahasa Indonesia:

Klausa Utama

  • Klausa utama adalah klausa yang memiliki fungsi utama dalam kalimat dan dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang lengkap. Klausa ini umumnya terdiri dari subjek dan predikat.
  • Contoh: “Dia makan di restoran.”
  • Pada contoh di atas, klausa utama adalah “Dia makan di restoran” yang sudah merupakan kalimat yang lengkap.

Klausa Sampingan

Klausa sampingan adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang lengkap dan bergantung pada klausa utama. Klausa ini biasanya memberikan informasi tambahan, seperti alasan, tujuan, kondisi, atau hasil dari klausa utama.

Contoh:

“Saya belajar karena ingin lulus ujian.”

Pada contoh di atas, klausa “karena ingin lulus ujian” adalah klausa sampingan yang memberikan alasan mengapa saya belajar.

Klausa Penghubung

Klausa penghubung adalah klausa yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa dalam satu kalimat. Klausa ini biasanya menggunakan kata penghubung seperti “yang”, “karena”, “selagi”, “sejak”, dan sebagainya.

Contoh:

“Saya belajar untuk mendapatkan nilai bagus yang bisa meningkatkan peluang kerja.”

Pada contoh di atas, klausa “yang bisa meningkatkan peluang kerja” adalah klausa penghubung yang menghubungkan klausa “saya belajar untuk mendapatkan nilai bagus” dengan “nilai bagus” sebagai hasil yang ingin dicapai.

Klausa Nominal

Klausa nominal adalah klausa yang berfungsi sebagai kata benda dalam kalimat. Klausa ini umumnya dimulai dengan kata tanya seperti “siapa”, “apa”, “bagaimana”, atau kata tertentu seperti “yang”.

Kata TanyaContoh Klausa Nominal
Siapa“Saya tidak tahu siapa yang datang.”
Apa“Saya ingin tahu apa yang terjadi.”
Bagaimana“Saya tidak tahu bagaimana cara melakukannya.”

Pada contoh di atas, klausa dengan kata tanya “siapa yang datang” adalah klausa nominal yang berfungsi sebagai subjek dalam kalimat.

Struktur klausa dalam kalimat

Ketika kita membahas tentang klausa dalam kalimat, kita perlu memahami strukturnya. Klausa merupakan bagian dari kalimat yang memiliki subjek dan predikat, dan dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat yang utuh. Di bawah ini adalah beberapa struktur klausa dalam kalimat:

Struktur klausa dalam kalimat

  • Klausa Independen: Klausa ini dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat yang lengkap. Contohnya, “Dia pergi ke toko”.
  • Klausa Dependen: Klausa ini tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh, tetapi memerlukan klausa lainnya untuk memberikan makna. Contohnya, “Ketika dia pergi ke toko”. Klausa “ketika dia pergi ke toko” tidak dapat menjadi kalimat yang utuh tanpa klausa independen lainnya.
  • Klausa Subordinatif: Klausa ini berfungsi untuk menyatakan hubungan sebab akibat, waktu, syarat, atau cara. Contohnya, “Karena dia sakit, dia tidak bisa pergi ke sekolah”. Klausa “karena dia sakit” berfungsi sebagai klausa subordinatif yang menunjukkan sebab.

Struktur klausa dalam kalimat

Klausa dalam kalimat juga dapat digunakan dengan berbagai cara untuk mengungkapkan makna yang lebih kompleks. Beberapa struktur yang umum digunakan adalah:

1. Klausa Koordinatif: Klausa ini digunakan untuk menggabungkan dua klausa independen yang memiliki hubungan yang sejajar. Contohnya, “Dia pergi ke toko dan membeli makanan”.

2. Klausa Relatif: Klausa ini digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang subjek dalam klausa utama. Contohnya, “Saya memiliki teman yang sangat baik”. Klausa “yang sangat baik” memberikan informasi tambahan tentang teman yang dimiliki.

3. Klausa Infinitif: Klausa ini menggunakan kata kerja infinitif (to + bentuk dasar kata kerja) untuk mengungkapkan tujuan, keinginan, atau tujuan dalam klausa utama. Contohnya, “Dia belajar untuk mendapatkan nilai yang baik”. Klausa infinitif “untuk mendapatkan nilai yang baik” menyatakan tujuan dari belajar yang dilakukan oleh subjek “dia”.

Struktur klausa dalam kalimat

Tabel berikut menunjukkan beberapa contoh klausa dalam kalimat:

KlausaJenis Klausa
Dia pergi ke sekolahKlausa Independen
Ketika dia makanKlausa Dependen
Karena hujan turunKlausa Subordinatif

Dalam kalimat-kalimat di atas, kita dapat melihat variasi struktur klausa yang digunakan untuk mengungkapkan makna yang berbeda. Struktur klausa dalam kalimat memungkinkan kita untuk menggabungkan informasi dan memberikan makna yang lebih lengkap pada tulisan-tulisan kita.

Ciri-ciri klausa

Klausa adalah unit bahasa yang terdiri dari subjek dan predikat yang dapat membentuk sebuah kalimat. Terdapat beberapa ciri-ciri klausa yang perlu kita ketahui, antara lain:

1. Klausa memiliki subjek yang berfungsi sebagai pewatas dan predikat yang berfungsi sebagai penghubung tindakan atau keadaan dari subjek. Contohnya dalam kalimat “Dia makan nasi”, klausa tersebut terdiri dari subjek “Dia” dan predikat “makan nasi”.

2. Klausa dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh atau menjadi bagian dari kalimat yang lebih kompleks. Misalnya, klausa “Dia makan nasi” dapat menjadi kalimat utuh jika tidak ada kalimat lain yang mengikutinya, namun dapat juga menjadi bagian dari kalimat lain seperti “Saat itu, dia makan nasi”.

3. Klausa dapat memiliki keterangan tambahan yang memberikan informasi lebih lanjut tentang tindakan atau keadaan yang dilakukan oleh subjek. Misalnya, dalam kalimat “Dia makan nasi dengan lahap”, klausa tersebut memiliki keterangan tambahan “dengan lahap” yang menjelaskan bagaimana subjek melakukan tindakan tersebut.

Ciri-ciri klausa

  • Klausa memiliki subjek dan predikat
  • Klausa dapat berdiri sendiri atau menjadi bagian dari kalimat yang lebih kompleks
  • Klausa dapat memiliki keterangan tambahan

Ciri-ciri klausa

4. Klausa dapat terdiri dari berbagai jenis tipe klausa, seperti klausa utama, klausa penghubung, klausa nominal, klausa relatif, dan klausa infinitif.

Tabel berikut memberikan penjelasan singkat tentang masing-masing jenis tipe klausa tersebut:

Jenis Tipe KlausaPenjelasan
Klausa UtamaTipe klausa yang berdiri sendiri sebagai kalimat utuh dan memiliki makna penuh
Klausa PenghubungTipe klausa yang menghubungkan dua klausa atau lebih dalam satu kalimat
Klausa NominalTipe klausa yang berfungsi sebagai subjek, objek, atau pengganti dari kata benda
Klausa RelatifTipe klausa yang digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang kata benda atau kata ganti sebelumnya
Klausa InfinitifTipe klausa yang berisi kata kerja infinitif (to + verb) dan dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dalam kalimat

Setiap jenis tipe klausa memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam membentuk kalimat yang variatif dan bermakna. Dengan memahami ciri-ciri klausa ini, kita dapat memperkaya kemampuan berbahasa dan meningkatkan pemahaman terhadap struktur kalimat.

Perbedaan klausa dan frase

Ketika kita membahas tentang tata bahasa, penting untuk memahami perbedaan antara klausa dan frase. Meskipun kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, mereka memiliki perbedaan yang signifikan dalam konstruksi dan makna.

Ketika kita berbicara tentang klausa, kita merujuk pada unit bahasa yang mengandung subjek dan predikat. Dalam klausa, kita melihat adanya hubungan antara subjek dan predikat yang membentuk sebuah kalimat yang lengkap dengan makna yang jelas. Sebagai contoh, dalam klausa “Dia pergi ke sekolah”, kita memiliki subjek “Dia” dan predikat “pergi ke sekolah”. Klausa ini membentuk sebuah kalimat yang memiliki makna yang lengkap. Klausa juga bisa berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat, atau menjadi bagian dari kalimat yang lebih besar.

Perbedaan klausa dan frase

  • 1. Frase tidak memiliki subjek dan predikat seperti yang dimiliki oleh klausa.
  • 2. Frase hanya terdiri dari satu kata atau lebih, tetapi tidak membentuk kalimat yang lengkap.
  • 3. Frase tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat, tetapi harus digabungkan dengan klausa atau frase lainnya untuk membentuk makna yang lengkap.

Perbedaan klausa dan frase

Dalam klausa, kita melihat bahwa ada hubungan terjalin antara subjek dan predikat yang membentuk makna yang lengkap. Subjek dalam klausa membicarakan tentang orang atau benda yang melakukan tindakan, sedangkan predikat menjelaskan tindakan atau keadaan subjek. Oleh karena itu, klausa dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat yang bermakna.

Sementara itu, frase tidak memiliki subjek dan predikat seperti yang dimiliki oleh klausa. Frase hanya terdiri dari satu kata atau lebih, tetapi tetap tidak membentuk kalimat yang lengkap. Frase sebagian besar digunakan untuk menyediakan informasi tambahan tentang subjek atau predikat dalam klausa yang terkait.

Perbedaan klausa dan frase

Berikut adalah contoh perbedaan antara klausa dan frase:

KlausaFrase
“Dia pergi ke sekolah.”“ke sekolah”
“Kucing itu tidur.”“Kucing itu”

Pada contoh pertama, klausa “Dia pergi ke sekolah” membentuk sebuah kalimat yang lengkap dengan subjek “Dia” dan predikat “pergi ke sekolah”. Sedangkan frasanya yaitu “ke sekolah” memberikan informasi tambahan tentang tujuan pergi.

Pada contoh kedua, klausa “Kucing itu tidur” membentuk sebuah kalimat yang lengkap dengan subjek “Kucing itu” dan predikat “tidur”. Sedangkan frasenya yaitu “Kucing itu” memberikan informasi tambahan tentang subjek yang tengah tidur.

Contoh penggunaan klausa dalam kalimat

Klausa adalah kelompok kata yang terdiri dari subjek dan predikat yang bekerja sama membentuk sebuah kalimat. Klausa dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menyampaikan berbagai maksud dan tujuan. Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan klausa dalam kalimat:

1. Klausa Penjelas

Klausa penjelas digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang suatu hal dalam kalimat. Misalnya,

– Ayahku, yang merupakan seorang dokter, selalu sibuk dengan pekerjaannya.

– Mobil itu, yang dibeli oleh kakakku, sudah tua dan sering rusak.

2. Klausa Pengingkaran

Klausa pengingkaran digunakan untuk menyangkal atau menolak suatu hal dalam kalimat. Misalnya,

– Saya tidak percaya bahwa dia akan datang ke pesta itu.

– Mereka tidak mengerti apa yang saya katakan kepada mereka.

3. Klausa Kondisional

Klausa kondisional digunakan untuk menyatakan syarat atau kondisi tertentu yang harus terpenuhi. Misalnya,

– Jika cuaca bagus, kami akan pergi ke pantai besok.

– Jika kamu tidak belajar dengan baik, kamu tidak akan lulus ujian.

4. Klausa Temporal

Klausa temporal digunakan untuk menyatakan waktu atau menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu yang berbeda. Misalnya,

– Saya akan bertemu dengan teman saya setelah saya selesai bekerja.

– Ketika musim panas tiba, kami akan pergi berlibur ke pantai.

5. Klausa Sebab-akibat

Klausa sebab-akibat digunakan untuk menyatakan hubungan penyebab dan akibat antara dua peristiwa. Misalnya,

– Karena hujan deras, jalan menjadi banjir.

– Karena dia sakit, dia tidak bisa ikut bermain.

6. Klausa Relatif

Klausa relatif digunakan untuk menjelaskan suatu hal yang sudah dikenal atau disebutkan sebelumnya dalam kalimat. Misalnya,

  • Anak perempuan yang sedang membaca buku itu adalah adik saya.
  • Orang yang menang dalam perlombaan lari adalah murid baru di sekolah.

7. Klausa Perbandingan

Klausa perbandingan digunakan untuk membandingkan dua hal atau orang dalam kalimat. Misalnya,

– Dia lebih tinggi dari saudaranya.

– Ayahku lebih cepat berlari dibandingkan dengan ibuku.

8. Klausa Perluasan

Klausa perluasan digunakan untuk menyampaikan informasi tambahan yang mendukung gagasan utama dalam kalimat. Misalnya,

– Ayahku, yang sangat mengerti tentang sejarah, selalu bercerita tentang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah.

– Saya ingin membeli buku terbaru ini, yang kontennya sangat menarik.

9. Klausa Imbuhan

Klausa imbuhan digunakan untuk mengekspresikan tindakan yang sedang berlangsung atau telah dilakukan. Misalnya,

– Saya sedang membaca buku sains yang menarik.

– Dia telah menyelesaikan tugas matematika yang sulit.

NoContoh Klausa Relatif
1Berikut adalah pilihan makanan yang tersedia di restoran ini.
2Sore itu, aku bertemu dengan temanku yang pergi ke luar negeri.
3Ayahku membeli sepatu baru yang warnanya merah.

10. Klausa Pasif

Klausa pasif digunakan untuk menekankan objek daripada pelaku dalam kalimat. Misalnya,

– Buku ini telah dibaca oleh banyak orang.

– Pameran seni akan diadakan oleh siswa-siswa sekolah.

Terima Kasih Telah Membaca!

Semoga penjelasan singkat mengenai apa itu klausa bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jika Anda masih memiliki pertanyaan atau ingin mengetahui lebih lanjut tentang topik ini, jangan ragu untuk berkunjung kembali ke sini. Kami senang dapat berbagi pengetahuan dengan Anda. Sampai jumpa lagi di artikel-artikel berikutnya! Terima kasih dan salam semangat belajar!

Share your love